MUNTOK, Babelsatu.com— Calon Bupati Bangka Barat nomor urut 2 Markus S.H mendorong pentingnya hilirisasi sawit di Kabupaten Bangka Barat guna meningkatkan nilai tambah pada sektor industri pertanian termasuk perkebunan.
Hal itu disampaikan calon bupati dengan jargon MAKnYUS ini saat debat pertama calon bupati dan wakil bupati Bangka Barat pemilihan serentak 2024 yang digelar KPU setempat, Jumat (25/11) malam.
Markus yang dikenal punya kemampuan lobi dan networking kuat ini menjelaskan, hilirisasi kelapa sawit dapat meningkatkan daya beli dengan cara meningkatkan nilai tambah komoditas sawit.
“Untuk menyikapi persoalan daya beli tentunya Bangka Barat ini yang perlu kita lihat adalah hilirisasi. Kita sudah banyak pabrik CPO di Bangka Barat, tapi hilirisasi-nya harus diakui belum ada. Ini yang kita dorong karena kita sudah punya kawasan industri di Tanjung Ular, ini harus kita optimalkan. Kita ajak investor, kita berikan kemudahan perizinan sehingga mereka mau berinvestasi di daerah kita,” kata Markus.
Mantan Bupati Bangka Barat 2019-2021 ini mengakui, selain meningkatkan nilai tambah, hilirisasi juga berdampak pada daya beli masyarakat.
“Kenapa kita dorong hilirisasi, karena tanpa itu tidak akan ada nilai tambah. Saya yakin semakin banyak pabrik berdiri di Bangka Barat maka akan tercipta lapangan pekerjaan yang berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat kita,” pungkas mantan wakil ketua DPRD Bangka Barat itu. (SHL)