PANGKALPINANG, Babelsatu.com – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fery Afrianto berkesempatan mengikuti Rapat Koordinasi Teknis Persiapan Pelaksanaan World Water Forum ke- 10 seluruh Indonesia secara virtual melalui aplikasi zoom, Selasa (14/5/2024).
Hadir Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Ir Restuardy Daud memimpin dan memberikan arahan dalam rakor tersebut. World Water Forum (WWF) merupakan forum internasional yang memiliki anggota puluhan negara dari berbagai benua yang berbeda.
Forum ini difokuskan untuk untuk meningkatkan kualitas sumber daya air di seluruh dunia. World Water Forum didirikan oleh Word Water Council (WWC) dan penyelenggaraan konferensi diadakan setiap tiga tahun sekali.
Pada tahun 2024 ini, konferensi WWF akan berlangsung di Indonesia tepatnya di Pulau Bali, yang rencananya akan diadakan pada pada tanggal 18-25 Mei 2024. Pada konferensi ini, beberapa hal yang akan dibahas antara lain adalah konversi air, mitigasi bencana alam, ketahanan pangan dan energi, serta air bersih dan sanitasi.
Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Ir Restuardy Daud menyampaikan bahwa akan ada 1.800 peserta dan 30 kepala daerah yang akan diundangkan pada malam ramah tamah, dimana akan di isi beberapa acara seperti festival kegiatan yang berkaitan dengan air .
“Dari pemerintah daerah yang akan ikut serta atau partisipasi tempat atau tujuan bisa memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Pembicaranya berasal dari seluruh delegasi internasional,” ungkap Restuardi.
WWF diadakan dengan tujuan untuk mengatasi isu-isu air global sejak pertama kali diadakan pada tahun 1997, dan ini telah menjadi acara penting dalam agenda global mengenai isu-isu air. Setelah Senegal, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. “Pemerintah daerah dan pusat mempunyai kesempatan berbagai akses informasi,” jelasnya.
World Water Mini Setrial Forum WWF ke-10 yang mengusung tema water for sporty merupakan global platform untuk mengangkat isu air ke level tertinggi dan solusi bersama khususnya percepatan pencapaian target SDGs (Suistainable Development Goals). Forum ini akan menghasilkan declaration sebagai output utama yang disertai dengan concrete deliverables
“Daerah yang belum memberikan informasi terkait keikutan serta forum besar ini,kami bersama kepanitiaan teknis kegiatan beberapa hal yang bapak ibu perlukan secara dini bisa meperoleh informasi” jelasnya.
Pada konferensi ini, beberapa hal yang akan di bahas antara lain adalah konversi air, mitigasi bencana alam, ketahanan pangan dan energi, serta air bersih dan sanitasi.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, karena sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah air yang luas, Indonesia merupakan salah satu negara terpenting diantara anggota-anggota WWF yang lainnya. Anggota lainnya juga berpendapat bahwa Indonesia merupakan negara yang baik pemeliharaan sumber daya airnya dimana pengaturan air bersih dan sanitasi air di Indonesia cukup baik.
Konferensi WWF di Bali ini akan jadi panggung bagi Indonesia untuk menunjukkan seberapa kuat pengelolaan sumber daya yang Indonesia miliki.
“Ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita merupakan negara yang memiliki kekuatan sumber daya air yang mumpuni. Sebagai negara kepulauan yang banyak sumber daya airnya, kita harus unjuk gigi pada konferensi ini. Kita merupakan negara yang terbaik pengelolaan sumber daya airnya,” terang Budi Mawardi, selaku penasihat Indonesian Fighter Tourism Association (IFTA). (adv/naf)