TOBOALI, Babelsatu.com – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menanggapi serius kasus dugaan pencabulan yang terjadi di salah satu Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kecamatan Payung. Bupati Bangka Selatan, H. Riza Herdavid, ST., M.Tr.IP, menegaskan bahwa Pemkab Basel akan mendampingi korban dan menjamin pemenuhan hak-hak pendidikannya.
“Atas peristiwa dugaan pencabulan di salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang berlokasi di Kecamatan Payung Jumat kemarin, saya sudah memerintahkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dinas Pendidikan untuk turun ke lokasi dan berkomunikasi dengan pihak Aparat Penegak Hukum (APH),” ujar Bupati Riza Herdavid, Sabtu (24/5/2025).
Bupati Riza Herdavid menambahkan bahwa pendampingan terhadap anak yang diduga menjadi korban akan dilakukan hingga seluruh proses hukum dan pemulihan selesai. Selain itu, Dinas Pendidikan diminta untuk memastikan bahwa hak-hak pendidikan korban tetap terpenuhi.
Lebih lanjut, Bupati Riza Herdavid menegaskan pentingnya pengawasan di lingkungan pendidikan, khususnya yang melibatkan anak-anak.
“Saya juga meminta agar dinas terkait, kecamatan, dan desa untuk secara berkala melakukan pengawasan terhadap lingkungan masing-masing, apalagi lingkungan tumbuh kembang anak,” ungkapnya.
Terkait dugaan tindakan pencabulan, Bupati Riza Herdavid mengecam keras perbuatan tersebut dan mengingatkan masyarakat agar tetap bijak dalam memilih lembaga pendidikan.
“Kita tentu mengecam tindakan pelaku tersebut. Ini bisa berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan keagamaan. Namun saya meyakini bahwa kejadian ini bersifat kasuistik, dan InsyaAllah tidak terjadi di lembaga pendidikan keagamaan lainnya di wilayah Kabupaten Bangka Selatan,” imbuhnya.
Bupati Riza Herdavid juga menyampaikan agar masyarakat tidak khawatir menyekolahkan anak di lembaga pendidikan keagamaan, karena pendidikan berbasis agama tetap memiliki nilai dan keunggulan tersendiri.
“Namun demikian, kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih tempat pendidikan bagi anak,” pungkasnya. (adv/nov)