PANGKALPINANG, Babelsatu.com – Anggota DPR RI, Bambang Patijaya yang kerap disapa BPJ hadir dalam Dialog Kebangsaan Refleksi Dies Natalis ke-39 Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perguruan Tinggi Bangka (STIH & STIE Pertiba) Pangkalpinang, Kamis (26/10/2021).
Bambang yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (DPD Golkar Babel) terpilih sebagai narasumber dalam Dialog Kebangsaan kampus tertua di Babel ini, karena dinilai sebagai alumni Pertiba terbaik yang berprestasi di tingkat nasional.
Dalam dialog yang dihadiri civitas akademika dan para mahasiswa itu, Bambang menyampaikan gagasan serta pandangannya tentang negara kesejahteraan. Saat ditanya moderator, menurut Anggota Komisi VII DPR RI negara kesejahteraan dapat terwujud melalui pembangunan ekonomi yang komprehensif.
“Negara kesejahteraan sebagai bagian dari cita negara dapat diwujudkan melalui pembangunan ekonomi yang komprehensif. Ekonomi yang baik akan melahirkan pembangunan yang kuat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dalam setiap era pemerintahan di Indonesia terdapat indikator yang berbeda-beda untuk mewujudkan negara kesejahteraan. Demikian juga dalam hal indikator ekonomi yang diterapkan masing-masing presiden sebagai kepala pemerintahan pada masanya.
“Setiap era, presiden memiliki indikator yang berbeda dalam upaya mewujudkan negara kesejahteraan melalui pembangunan ekonomi,” ungkapnya.
Selain BPJ, dalam Dialog Kebangsaan Dies Natalis ke 39 STIH dan STIE Pertiba yang mengusung tema “Dari Pertiba untuk Bangka Belitung” ini, panitia juga menghadirkan 3 narasumber lain yang merupakan alumni terbaik. Diantaranya, Mehoa yang kini menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tenggah, Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Radmida Dawam dan Komisaris Polisi Nur Samsi.
Saat dialog, Radmida Dawam menekankan point penting gender lebih kepada konsep kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Menurutnya, menjadi perempuan itu kodrat. Namun perempuan juga memiliki potensi dan kapasitas yang sama dengan laki-laki.
“Yang tidak dapat ditentang itu kodratnya, misalnya kodrat perempuan untuk melahirkan, bukan kesempatannya. Kalau perempuan punya potensi dan kapasitas yang baik, harusnya dapat kesempatan yang sama atau bahkan bersaing dalam pengisian jabatan baik di eksekutif maupun legislatif,” tukasnya.
Senanda dengan Radmida, disampaikan pula oleh Me Hoa. Ia berpandangann, keterwakilan perempuan dalam parlemen harus benar-benar dapat direalisasikan.
“Nilai-nilai feminis perlu menjadi pertimbangan khusus dalam setiap pembentukan produk hukum atau penentuan kebijakan daerah. Kepentingan perempuan, nilai nilai feminis hanya diketahui perempuan itu sendiri,” katta Mehoa.
Sementara Kompol Nur Samsi mengetengahkan konsep penegakan hukum non litigasi yang tengah dicanangkan Kapolri dalam menyelesaikan setiap persoalan kebangsaan.
“Konsepsi penegakan hukum pidana sejatinya tidak selalu mengedepankan cara positivistik, perlu upaya progresif untuk menyelesaikan setiap persoalan. Lahirnya peraturan kapolri sejatinya mengindikasikan adanya penyelesaian persoalan hukum melalui mekanisme non litigasi, namun hanya untuk tindak pidana tertentu saja,” ujarnya.
Ketua Panitia Dies Natalis ke 39 STIH dan STIE Pertiba, Syafri Hariansah, SH, MH menjelaskan Dialog Kebangsaan ini merupakan refleksi sekaligus upaya formulasi peran Perguruan Tinggi Bangka sebagai institusi pendidikan tinggi terhadap perkembangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Alhamdulillah kami bersyukur hari ini dapat melaksanakan kegiatan dialog kebangsaan. Kegiatan ini merupakan refleksi sekaligus upaya formulasi peran Pertiba sebagai institusi pendidikan tinggi terhadap perkembangan Babel.
Narasumber dalam kegiatan ini dihadiri alumni alumni terbaik STIH dan STIE seperti Bambang Patijaya S.E., M.M alumni Program Magister Manajemen STIE Pertiba, kemudian Mehoa S.H, M.H, Radmida Dawam S.H, M.H dan terahkir Komisiaris Polisi Nur Samsi, SH.i., S.H., M.H yang ketiganya merupakan alumni STIH Pertiba Pangkalpinang,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Yayasan Perguruan Tinggi Bangka menyerahkan piagam penghargaan kepada 4 pembicara sebagai Alumni Berprestasi Tinggi dan Berkontribusi Besar bagi perkembangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Dr. Yandi, S.H. M.H dan Dr. Wargianto, S.E. M.M selaku pimpinan di STIH dan STIE Pertiba. (MPO-PG/naf)