Mendo Barat, Babelsatu.com– Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang membidangi sektor pendidikan dan pemberdayaan perempuan perlindungan anak berharap sekolah perempuan Sekuntum Melati di desa Rukam Kabupaten Bangka ke depan bisa ada di semua kabupaten dan kota se-Babel.
Saat ini sekolah perempuan sebagai salah satu pendidikan non formal dengan model pemberdayaan perempuan di kalangan akar rumput melaui proses pembelajaran atau pendidikan sepanjang hayat baru ada 2 di Indonesia yakni di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Komisi IV DPRD Babel diwakili Jawarno menjelaskan pihaknya bangga terhadap sekolah perempuan ini, karena selama ini yang ada hanya sekolah-sekolah formal saja.
“Ini perlu diaspresiasi dan didukung apalagi ini hanya ada dua provinsi di Indonesia ini,” kata Jawarno di kantor desa Rukam, Rabu (28/4/2021).
Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan DP3ACSKB Babel, Wardiah menjelaskan sekolah perempuan Sekuntum Melati dibentuk pada tahun 2020.
Adapun desa yang menjadi pilot project yakni desa Rukam di Kabupaten Bangka dan desa Jelutung II di Kabupaten Bangka Selatan, untuk sementara ini murid sekolah perempuan desa Rukam yang di isi ibu-ibu rumah tangga sebanyak 100 orang lebih dan sekarang bertahan sebanyak 85 orang.
“Maksud dan tujuan pendirian sekolah perempuan ini agar para perempuan diberdayakan sehingga berkontribusi membangkitkan ekonomi serta bersama-sama keluar dalam masalah ekonomi keluarga akibat pandemi covid-19 ini. Selain itu dituntun juga bagaimana para ibu tetap menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga, berakhlak mulia dan bisa mengembangkan ilmu yang didapat untuk dibagikan di sekitar tempat tinggalnya,” kata dia.
Turut hadir dalam pertemuan ini Ustadz Dede Purnama, Wakil Ketua Komisi dan 7 Anggota Komisi IV terdiri dari Ranto Sendhu, Dody Kusdian, Marsidi, Toni Mukti, Evi Junita, Johansen Tumanggor dan Fitra Wijaya dan juga murid-murid Sekolah Perempuan Sekuntum Melati. (rel/wan/Ina)