Kawasan Mina Wisata Pantai Sampur Diharap Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

Pangkalanbaru, Babelsatu.com– Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman meresmikan kawasan mina wisata di pantai Sampur, desa Kebintik, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (23/03).

Peresmian mina wisata ini diharap semakin berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir itu.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan ini Erzaldi juga mendengarkan langsung aspirasi para nelayan diantaranya kawasan ini belum memiliki dermaga sekaligus Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk menunjang para nelayan beraktifitas.

“Saya sengaja datang ke sini untuk ketemu nelayan desa Sampur dan sekitarnya. Mereka ini ada berapa problem dimana para nelayan di sini sangat butuh perhatian pemerintah baik Pemprov maupun Pemkab Bateng, salah satunya mereka mendapatkan tekanan dari oknum tidak bertanggung jawab, mereka dituduh mengambil kayu dari hutan terlarang,” kata Erzaldi.

Selain itu, jelas Erzaldi, para nelayan pun meminta difasilitasi berkenaan maraknya tambang di sekitar wilayah tangkapan nelayan yang mempengaruhi hasil tangkapan mereka, sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah.

“Kita lihat sendiri aktifitas mereka (para nelayan) ini kurang lebih 1 Km, selama ini mereka ketika pasang surut laut, mereka membawa hasil tangkapan mereka dengan mengunakan tongkang kecil, Hal ini cukup menyita waktu dan menambah pengeluaran biaya, hasil tangkapanpun berkurang, sehingga tidak efisien,” ujarnya.

Oleh karena itu, Gubernur Erzaldi berencana akan membangun dermaga dan TPI di kawasan tersebut apabila mendapat lampu hijau dari PT. Timah, dikarenakan kawasan pantai desa Kebintik merupakan kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Timah.

Sementara Wakil Bupati Bangka Tengah (Bateng), Herry Erfian dalam arahannya menyebutkan bahwa Pemkab Bateng akan mengakomodir para nelayan supaya para nelayan dapat menjalankan usahanya lebih baik.

“Kami akan bantu para nelayan, dengan memberikan kemudahan bagi bapak ibu yang notabene para nelayan, kami menyadari hal ini tidak mudah, karena kawasan ini peruntukannya dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan kawasan Mina Wisata, dengan kawasan ini kita bisa membuat dermaga, bisa membuat TPI, kita bangun kawasan kuliner, kita akan buat suatu kawasan terintegrasi bisa untuk wisata dan nelayan sebagaimana mestinya,” ungkap Wabub Herry Erfian dihadapan para nelayan. (rel/SHL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *