Tiga Narsum Yang Kompeten Pada Workshop Menulis Esai Program ILPN Bangka Selatan

TOBOALI, Babelsatu.com – Workshop menulis esai yang di gelar di Ruang Rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Selatan menghadirkan 3 narasumber yang kompeten dalam bidangnya masing-masing.

Rusmin Sopian Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minta Baca (GPMB) Bangka Selatan, Kulul Sari, S.Ag Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Bangka Selatan, dan Dedy Irawan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Selatan.

Bacaan Lainnya

Ke tiga narasumber ini hadir pada workshop program Inkubator Literasi Pustaka Nasional wilayah Kabupaten Bangka Selatan. Dalam kegiatan itu juga dibuka kesempatan kepada peserta untuk bertanya langsung dan berdiskusi dengan para narasumber yang hadir.

Rusmin Sopian Ketua GPMB Bangka Selatan mengatakan banyak dampak positif yang dapat diambil dari workshop yang diadakan tersebut, Rabu (2/8/2023).

“Yang jelas impact yang didapatkan dari kegiatan semacam ini pertama-tama kita bisa menambah pengetahuan, para peserta dan narasumber bisa saling berdiskusi apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kualitas literasi daerah kita,” kata Rusmin.

Dirinya juga menyebutkan dan meyakini angka indeks literasi Bangka Selatan saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan “Saya beryakinan angka indeks literasi daerah kita meningkat, saya sangat yakin peningkatan itu sangat signifikan,” sebutnya.

Lebih jauh Rusmin mengatakan dari kegiatan yang diadakan tersebut dapat saling berbagi pengetahuan dengan para peserta, dan dirinya juga mengakui para peserta memiliki kemampuan yang baik dalam menulis.

“Saling berbagi pengetahuan dan silaturahmi dengan kawan-kawan dengan para peserta mereka juga memiliki kemampuan yang baik dalam menulis saya,” ungkapnya.

Sebagai ketua GPMB Rusmin mengatakan melalui kegiatan seperti ini dirinya dapat memberi motivasi kepada para peserta dan mengajak agar dapat mengkampanyekan gerakan gemar membaca dan menulis dilingkungan sekolah maupun masyarakat.

“Sebagai ketua GPMB juga memotivasi mereka, para siswa untuk mengkampanyekan menulis, gemar membaca, menulis itu mudah membaca itu mengasyikan membaca itu membahagiakan itu suatu usaha kita impact dari kegiatan seperti ini,” ungkap Rusmin.

Dengan demikian Rusmin berharap agar kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi dan menjadi agenda rutin yang dapat dilakukan dalam beberapa bulan sekali.

“Mestinya kegiatan seperti ini harusnya diadakan rutin setidaknya 3 bulan sekali mungkin kita juga bisa mendatangkan penulis-penulis dari luar dari nasional kita saling berbagi mereka bisa mendapatkan informasi mengenai kearifan lokal kita juga mendapatkan pengetahuan teknik dari mereka,” tandasnya.

Sementara ditempat yang sama, Kulul Sari, S.Ag Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Bangka Selatan
Yang hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut menilai pentingnya mengangkat tema Budaya dan Kearifan Lokal menurutnya agar budaya seni dan tradisi daerah Bangka Selatan yang ada pada masa itu dapat dikenal kembali kepada generasi sekarang dan generasi selanjutnya.

“Sangat penting sekali, agar mereka suatu saat tau bahwa di Bangka Selatan ada jenis permainan yang membuat anak-anak pada masa itu bergembira, dari seni juga ada jenis tari-tarian seperti tari tigel, tari campak, tari gajah menunggang, kemudian dari obat tradisional ini kearifan lokal yang cenderung ditinggalkan obat alternatif yang tak lepas dari alam,” ungkap Kulul.

Pada kesempatan itu, Dedi Irawan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Selatan yang hadir sebagai narasumber memberikan apresiasi kepada 15 penulis inkubator literasi dan PWI Bangka Selatan siap mendukung gerakan literasi di Bangka Selatan.

“PWI mengapresiasi 15 penulis inkubator literasi, PWI siap mendukung gerakan literasi Bangka Selatan dengan memberikan ruang bukan hanya untuk penulis tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat Basel untuk menyampaikan karya baik rilis berita, opini, serta karya sastra lainnya,” tutup Dedi.(nov)

Pos terkait