PANGKALPINANG, Babelsatu.com – Siswa Siswi SD Negeri 10 Pangkalpinang atau dikenal dengan sebutan Sedaluh menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sejak Kamis (21/11/2024) dan Jum’at (22/1/2024). Dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika”, siswa berhasil menciptakan karya-karya yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Semangat persatuan dalam keberagaman begitu terasa dalam Projek P5 siswa kelas V SD Negeri 10 Pangkalpinang ini.
Wali Kelas 5A, Widy Dyah Mulyani terkait kegiatan P5 ini mengatakan, melalui berbagai kegiatan kreatif, siswa tidak hanya memperdalam pemahaman tentang keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga menunjukkan bakat dan potensi yang luar biasa.
Dalam proyek ini, lanjutnya, para siswa memanfaatkan berbagai teknologi modern pada Google Workspace for Education (GWFE) seperti google classroom, google slide, google form, dan lainnya.
“Dengan GWFE, siswa mampu mengolah data dan informasi terkait keberagaman budaya Indonesia. GWFE telah membuka cakrawala baru dalam pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah. Mereka juga belajar keterampilan abad 21 seperti kolaborasi dan komunikasi digital”, jelasnya
Menurut Widy, Implementasi Kurikulum Merdeka di kelas V SDN 10 Pangkalpinang memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri. Salah satunya melalui proyek P5 yang memanfaatkan platform desain grafis Canva yang memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam tim, berbagi ide, dan menghasilkan karya yang inovatif.
“Dengan memanfaatkan Canva, mereka telah menghasilkan berbagai karya menarik seperti desain produk, poster, hingga presentasi digital. Hal ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka yaitu mendorong pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan”, ujarnya.
Ia menegaskan, hasil karya siswa yang paling mencuri perhatian adalah karya seni decoupage pada media kipas yang menampilkan keindahan berbagai budaya Indonesia. Dengan penuh semangat, para siswa mengolah kertas tissue bermotif sehingga menciptakan karya seni yang unik dan indah. Proses pembuatan decoupage ini tidak hanya melatih keterampilan motorik halus, tetapi siswa juga memperoleh berbagai keterampilan lain seperti kolaborasi, problem-solving, dan apresiasi terhadap keindahan. Seni decoupage terbukti menjadi media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Tidak hanya itu, lanjutnya, penampilan lagu daerah dan tarian kolosal semakin memperkaya hasil proyek ini. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bukti nyata akan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.
“Kemudian melalui platform Quizizz, siswa diajak untuk mengikuti kuis interaktif yang menguji pengetahuan mereka tentang keberagaman budaya Indonesia. Quizizz ini sangat membantu siswa belajar dengan lebih menyenangkan. Mereka tidak hanya menghafal, tapi juga diajak untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi”, ungkapnya.
“Melalui proyek P5 ini, kami berharap siswa dapat lebih mencintai bangsa dan negaranya serta lebih siap menghadapi tantangan di masa depan yang semakin kompleks.” Ujarnya melalui siaran pers yang disampaikan kepada media.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan kreatif pada proyek P5 ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan siswa, tetapi juga menjadi momen yang berharga bagi seluruh warga sekolah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SDN 10 Pangkalpinang berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air.
Sementara, Kepala Sekolah SD Negeri 10 Pangkalpinang, Yuharti, S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas hasil kerja siswa. “Kami sangat bangga dengan kreativitas siswa kelas V. Mereka berhasil mengemas materi tentang Bhinneka Tunggal Ika menjadi karya-karya yang menarik dan inspiratif”, ungkapnya.
Yuharti mengatakan, P5 ini merupakan bukti bahwa siswa siswi Sedaluh memiliki potensi yang luar biasa. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk menumbuhkan semangat persatuan.” Ujar Yuharti.
Ia menegaskan, melalui kegiatan P5 ini, siswa kelas V SDN 10 Pangkalpinang telah membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu menjaga keberagaman dan persatuan bangsa. Karya-karya mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menghargai perbedaan dan membangun Indonesia yang lebih baik. (rill/naf)