TOBOALI, Babelsatu.com – Lima Kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan terpilih menjadi tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik (IAIN SAS) Bangka Belitung, Ke 5 Kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Toboali, Kecamatan Air Gegas, Kecamatan Payung, Kecamatan Tukak Sadai, dan Kecamatan Lepar Pongok.
Dalam Acara Serah Terima dan Pelepasan terhadap para Mahasiswa di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan H. Riza Herdavid selaku Kepala Daerah Kabupaten berkesempatan hadir dalam acara tersebut, Selasa (13/9/22) Sore.
Bupati Bangka Selatan, H. Riza Herdavid, S.T.,M.Tr.Ip menyambut baik dengan kegiatan KKN Moderasi Beragama dari IAIN SAS Bangka Belitung yang telah memilih Kabupaten Bangka Selatan sebagai tempat Kuliah Kerja Nyata.
Riza “saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kepercayaan Bapak Rektor yang telah memilih Kabupaten Bangka Selatan sebagai tempat Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Tahun 2022,” disampaikan langsung oleh Riza Herdavid dihadapan Rektor dan para Mahasiswa di Gedung Serba Guna Pemerintahan Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (13/9)
Menurut Riza, dengan adanya Kuliah Kerja Nyata dari para Mahasiswa di Kabupaten Bangka Selatan akan membantu masyarakat dalam hal pengetahuan yang secara langsung ikut mencerdaskan masyarakat Bangka Selatan, khususnya di wilayah lima Kecamatan tersebut.
Riza juga menambahkan, “Tentunya saya berharap Kepada para Mahasiswa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung dapat melakukan identifikasi masalah yang ada dalam masyarakat, sebagai masukan buat kita dalam rangka perbaikan pada masa mendatang. disampingi itu, lanjut Riza, diharapkan pula para Mahasiswa juga dapat membantu mengurai permasalahan yang ada di masyarakat dengan melakukan pemberdayaan masyarakat desa menuju peningkatan kesejahteraan yang lebih baik melalui potensi yang dimilikinya,”
dan diharapkan pula oleh Riza Herdavid, agar para Mahasiswa peserta KKN lebih meningkatkan kepedulian dan empati kepada permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga mendorong terjadinya perubahan perilaku Mahasiswa sebagai “Agent of change” dalam proses perubahan masyarakat untuk menjadi lebih baik.(ns)