Babelsatu.com– Karier gemilang sebagai pemain memberi Zinedine Zidane nama besar yang jarang dinikmati para manajer lainnya. Ia menjadi bagian dari generasi Real Madrid yang paling berbakat di awal dekade 2000-an. Zidane menahbiskan diri sebagai salah satu legenda El Real lewat gol indah ke gawang Bayern Leverkusen pada final Liga Champions 2002 silam.
Setelah pensiun sebagai pemain, Zidane kemudian diumumkan sebagai pelatih Real Madrid. Di Spanyol, ia pernah diremehkan sebagai “clap-your-hands coach”, sindiran bagi pelatih yang dinilai hanya bisa bertepuk tangan di pinggir lapangan untuk menyemangati pemain.
Istilah itu dinisbatkan kepada pelatih yang dinilai tak memiliki kemampuan dan pengetahuan strategi serta taktik — dan Zidane mulanya dianggap demikian. Namun dia membuktikan diri mampu.
Pria berkebangsaan Prancis itu kini diakui sebagai seorang perfeksionis, baik semasa aktif bermain mau pun ketika merintis karier sebagai juru taktik.
Zinedine Zidane memutuskan untuk kembali menangani Real Madrid pada penghujung musim 2018-2019 setelah meninggalkan tim usai memenangi Liga Champions 2017-2018. Apalagi, dua suksesornya, Julen Lopetegui dan Santiago Solari, gagal mengangkat prestasi Karim Benzema dan kawan-kawan.
Kini, kembalinya Zinedine Zidane ke kursi pelatih membawa harapan besar bagi segenap penggawa Real Madrid.
Gelandang Real Madrid Toni Kroos yakin Zizou bisa kembali sukses karena sosoknya yang seorang perfeksionis.
“Zidane selalu ingin menjadi sosok yang sempurna sebagai pelatih. Dia tidak pernah berhenti berpikir,” ujar Toni Kroos, mengutip dari Football Espana, Selasa (6/8/2019).
“Tidak mudah memang mencapai level yang sama ketika Zidane pergi. Buat Zidane, saat-saat dia kembali sangat sulit. Semuanya terasa hilang,” imbuh pemain berkebangsaan Jerman itu.
Demi memastikan Zinedine Zidane dapat bekerja dengan baik, Real Madrid langsung merekrut lima pemain baru pada bursa transfer musim panas 2019. Uang senilai 300 juta Euro (setara Rp4,81 triliun) dibelanjakan untuk merekrut Eden Hazard, Ferland Mendy, Rodrygo Goes, Luka Jovic, dan Eder Militao. (*/Stf)