BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Selatan menggelar Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Statistik Kematian Maternal dan Fertilitas Remaja di Bangka Selatan. Kegiatan FGD digelar pada Rabu, 20 November 2024, bertempat di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Bangka Selatan.
Pada kegiatan tersebut, Kepala BPS Kabupaten Bangka Selatan yang diwakili oleh Imam Hidayat mengatakan, pada acara Focus Group Discussion ini akan membahas mengenai fenomena kematian maternal atau kematian ibu serta fertilitas atau kelahiran pada remaja usia 10-19 tahun. Oleh karena itu diadakanlah Focus Group Dacussion dengan mengundang perwakilan dinas serta pejabat yang terkait.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bangka Selatan atau yang mewakili, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bangka Selatan atau yang mewakili, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan.
Juga dihadiri oleh Camat Toboali atau yang mewakili, Kepala KUA Toboali atau yang mewakili, Kepala Desa Serdang atau yang mewakili, Kepala Desa Rindik (atau yang mewaki, Kepala UPT Puskesmas Toboali atau yang mewakili, dan Tim Uji Coba SUPAS 2025 Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan dan UNFPA.
“Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) adalah survei yang tujuan utamanya mengestimasi jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu sensus penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah lima kali melakukan SUPAS, yaitu tahun 1976, 1985, 1995, 2005 dan 2015 SUPAS 2025 merupakan SUPAS keenan yang akan dilaksanakan BPS,” jelas Imam Hidayat
Data SUPAS 2025 akan sangat bermanfaat bagi perencanaan pembangunan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. SUPAS 2025 merupakan salah satu upaya menuju satu data kependudukan Indonesia, Pelaksanaan SUPAS 2025 direncanakan akan memanfaatkan data administrasi kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai data dasar.
“Data yang dikumpulkan SUPAS 2025 mencakup keterangan pokok penduduk kelahiran, kematian, perpindahan penduduk dalam lingkup nasional, perpindahan penduduk keluar internasional, ketenagakerjaan, pendidikan dan komunikasi, disabilitas, penduduk lanjut usia, serta perumahan,” imbuhnya, Rabu (20/11/2024).
SUPAS 2025 dirancang untuk menghasilkan indikator kependudukan dan estimasi paramater demografi, serta sebagai bagian untuk mewujudkan registered based census. Indikator yang dihasilkan berguna untuk memonitor dan mengevaluasi pembangunan nasional yang tertuang dalam dokumen RPJMN dan SDGs. Indikator utama yang akan dihasilkan dari kegiatan SUPAS 2025 meliputi indikator penduduk dan parameter demografi yaitu fertilitas. mortalitas, dan migrasi
Dalam rangka persiapan SUPAS Tahun 2025, diadakan Uji Coba SUPAS 2025 pada tiga kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Yaitu pada Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Blitar, dan Kota Makasar Kabupaten Bangka Selatan telah melaksanakan rangkaian kegiatan Uji Coba SUPAS 2025 dan mulal persiapan pelatihan innas, pelatihan petugas, pendataan lapangan, hingga evaluasi
“Sebagai tindak lanjut kegiatan Uji Coba SUPAS 2025, Direktorat Statisth Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI melakukan perbaikan mekanisme pada tahapan verifikasi dan pengumpulan data terkait dengan indikator kematian maternal dan fertilitas remaja usia 10-19 tahun yang masuk dalam 45 Indikator Utama Pembangunan Nasional (RPJMIN dan RPJPN) dan pemenuhan target SDGs,” tutup Imam. (nov)