Masyarakat Berharap Tambang di Perairan  Kerangga Tembelok Dapat Membuka Kran Ekonomi

BANGKA BARAT, Babelsatu.com – Tambang di perairan Keranggan – Tembelok adalah harapan membuka keran perekonimian bagi masyarakat sekitar khususnya, dan Bangka Barat secara umum. Mengapa tidak, sejak aktivitas penambangan dilakukan baru beberapa waktu sudah terlihat geliat perekonomian dirasakan, ditengah keterpurukan ekonomi Bangka Belitung selama ini.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka Barat, Fadli atau akrab disapa Ali, mengungkapkan sekitar 80 persen warga Tembelok – Keranggan hidup dari hasil laut sebagai nelayan. Hanya saja, saat ini hasil melaut sangat jauh berkurang. Kadang antara hasil dengan biaya yang dikeluarkan tidak sebanding.

Bacaan Lainnya

“Dengan dibukanya TI Apung ini nelayan dan warga sini sangat terbantu. Semuanya kompak, di sinilah nelayan dan masyarakat menyatu,” ungkap Ali.

Menurut Ali, meskipun TI apung itu bekerja secara ilegal, namun wilayah yang ditambang bukan kawasan terlarang, bukan IUP perusahaan manapun dan juga bukan objek vital nasional.

“Penambangan timah di perairan Tembelok – Keranggan itu kan hanya persoalan regulasi saja, tidak ada pihak manapun yang dirugikan,” ungkapnya.

Ari sebagai salah satu dari penjaga parkiran di daerah Tembelok – Keranggan mengatakan dengan adanya aktivitas pertambangan ini menghasilkan pendapatan lebih untuk mereka dan keluarga.

“Kelompok kami (yang mengelola parkir) bisa memperoleh 100 – 200 ribu rupiah setiap hari, ini sangat kami butuhkan”, ujarnya.

Ia juga mengatakan secara umum masyarakat Tembelok – Keranggan mendukung aktivitas tambang, dan menyayangkan adanya pemberitaan miring terkait aktivitas Tembelok – Keranggan, sehingga membuat terkesan tidak kondusif.

“Padahal kami sebagai masyarakat sekitar bersyukur dengan adanya aktivitas tambang ini, lalu mengapa ada kelompok dari luar justru membuat pemberitaan seolah-olah ingin membuat suasana tidak kondusif?”, pungkasnya. (rill/Ab)

Pos terkait