Sarana Prasarana Kurang Optimal, Personil Damkar Basel Tetap Maksimal Jalankan Tugas

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana Kabupaten Bangka Selatan, Gatot Wibowo S.Hut.,M.Si,

BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Musim kemarau menjadi momok menakutkan bagi masyarakat umumnya, selain ancaman kekeringan, kemarau kerap memicu terjadinya kebakaran hutan. Untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan sigap dalam menindaklanjuti laporan masyarakat terkait halnya kebakaran.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana Kabupaten Bangka Selatan, Gatot Wibowo S.Hut.,M.Si, mengatakan kendati sarana yang ada kurang optimal pihaknya terus berupaya maksimal dalam menindaklanjuti laporan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah siapkan dengan sarana walaupun dengan kondisi tidak optimal karena dari enam yang kita punyai satu untuk mobil suplai sedang bermasalah lima damkar nya dua bermasalah tiga yang bisa beroperasional itu pun satu yang Fuso 6000 liter sedang bermasalah, tapi sudah kita upayakan di bengkel,” bebernya.

“Sebagai Dinas yang menangani penanganan akibat dari musim kemarau termasuk kebakaran kita sudah melakukan mitigasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Beberapa daerah yang memang rawan terjadi kebakaran sudah kita mitigasi,” imbuh Gatot, Jumat (16/8/2024).

Kendati mengalami sarana dengan kondisi yang kurang maksimal pihaknya tetap siaga menjalankan tugas. Himbauan pun telah dilakukan, lanjut Gatot menambah, baik secara offline maupun online.

“Artinya dengan sarpras (Saran prasarana_red) yang ada kita siapkan untuk melakukan upaya penanganan pada saat terjadi kondisi kebakaran. Himbauan sudah kita lakukan baik secara offline maupun medsos termasuk himbauan secara tertulis sudah kita lakukan kepada seluruh pihak agar menjaga kondisi untuk tidak memicu terjadinya kebakaran hutan,” jelasnya

Kesiapan personel, dikatakan Kasat gagah ini, Damkar Bangka Selatan mempersiapkan dua regu jaga yang selalu standby di pos Damkar Bangka Selatan.

“Secara rutin tidak ada perubahan hanya kita tingkatkan saja dengan kondisi yang sangat minim ini. Kita setiap hari melakukan dua kali sip tugas jaga, satu sip ada 12 orang untuk 12 jam dan setiap hari kita lakukan upaya standby di kantor,” imbuhnya.

Adapun di tahun ini, kata Gatot Wibowo kepada wartawan mengatakan sudah belasan kali terjadi kebakaran hutan. Daerah rawan pun telah di petakan setidaknya terdapat 3 wilayah di Bangka Selatan yang rawan terjadi kebakaran.

“Tahun 2024 sudah terjadi belasan karhutla, memang tidak kita ekspose secara luas. Ada tiga kecamatan yang rawan terjadi karhutla dan sudah kita mitigasi, yang pertama Toboali, Air Gegas, Payung,” pungkasnya.(nov)

Pos terkait