BELITUNG TIMUR, Babelsatu.com – Warga Desa Padang, Kabupaten Belitung Timur menggelar acara adat tahunan yang dikenal dengan “Maras Tahun atau Selamat Kampung” Acara ini berlangsung di Dusun Pancur 1 dan Dusun Padang dua, pada Minggu (7/07/2024).
Maras tahun atau selamat kampung dalam rangka menyambut 1 Muharram serta sebagai bentuk syukuran atas hasil panen yang melimpah, yang dianggap sebagai berkah bagi masyarakat desa. Demikian disampaikan oleh Kepala Desa Padang, Bapak Izhar, dan Kepala Dusun Padang 1, Bapak Batara Dolliy.
Acara ini dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari orang tua hingga anak-anak, serta melibatkan seluruh Badan Pengurus Desa. Mahasiswa yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diundang untuk berpartisipasi dalam persiapan dan memeriahkan acara ini. Hadir pula Ibu Fifi Lety, bakal calon Bupati Belitung Timur.
Agenda seremonial dimulai dengan pembukaan yang dipimpin oleh ketua panitia, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Padang, Bapak Izhar, dan Bupati Belitung Timur, Drs. Buhanudin. Doa dipimpin oleh tokoh adat dan kepala Dusun Pancur 1, Bapak Ahartoni, serta tokoh agama, Bapak Nasiruddin. Acara ditutup dengan makan bersama yang menambah keakraban dan kebersamaan di antara warga.
Keramahtamahan dan keterbukaan masyarakat Desa Padang tampak jelas sepanjang acara berlangsung. Setelah kegiatan resmi berakhir, seluruh peserta termasuk mahasiswa KKN bekerja sama membersihkan lokasi acara sambil berdiskusi tentang potensi yang ada di Desa Padang, khususnya di Dusun Pancur 1. Warga Dusun Pancur 1 juga diajak untuk mengenalkan desa mereka kepada dunia luar.
M. Shollahudin Al-Ayyubi Y, ketua kelompok KKN, menyampaikan. “Kami merasa sangat terhormat dan senang bisa turut serta dalam acara ini. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan masyarakat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar dan menghargai kebudayaan lokal yang kaya. Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam mempromosikan potensi Desa Padang ke depannya.” Kata shollahudin.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan keinginan masyarakat Desa Padang untuk dikenal tidak hanya di Bangka Belitung, tetapi juga di seluruh Indonesia. Mereka berharap bahwa adat dan budaya lokal mereka, yang merupakan warisan berharga, dapat diketahui dan dihargai lebih luas. (nov)