Pangkalpinang, Babelsatu.com – Sebagian mata pencaharian penduduk Indonesia adalah pertanian.
Hasil tanaman pertanian salah satunya cabai menjadi kebutuhan konsumsi sebagian besar masyarakat.
Melihat potensi kebutuhan cabai di pasaran, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil alias Molen menyebut bertani cabai memiliki prospek menjanjikan.
Hal ini disampaikan Molen melakukan panen cabai bersama Kelompok Tani “Makmur“ dalam program pengendalian inflasi cabai di Kota Pangkalpinang, Kamis (24/3/2022) di Kelurahan Tua Tunu Indah Kota Pangkalpinang.
Pada kesempatan ini Molen mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung yang telah membantu para kelompok tani di Kota Beribu Senyuman, seperti di Tua Tunu, Bukit Merapin, Pasir Garam maupun kelompok tani PKK.
“Mereka terbantukan oleh pihak Bank Indonesia,” kata Molen.
Menurut Molen, para petani bisa survive melalui pertanian dan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat luas.
Apalagi kebutuhan cabai dalam satu tahun hampir 50 ton diperlukan di Pangkalpinang
“Ada hal-hal lain juga dibutuhkan pasar untuk masyarakat dalam bertani prospeknya bagus. Hulu hilirnya ada, suplay dan demand-nya ada serta modalnya ada dari Bank Indonesia”, tutur Molen.
Molen menjelaskan, terkait edukasi tentang bagaimana cara bercocok tanam, pihaknya telah menyediakan tim penyuluh. Molen juga menyampaikan bahwa ia bersama Disperindag turun ke lapangan langsung untuk mengontrol sembako agar tidak kekurangan dan memastikan harga stabil.
“Sebetulnya kita bisa asal tekun, Dinas Pertanian kita terus mengontrol. Apalagi bulan Ramadhan, saya bersama Disperindag turun ke lapangan, kita mengontrol sembako agar jangan sampai kurang dan harganya jangan sampai tinggi, saya menjaga Pangkalpinang,” pungkasnya.
Molen berharap, meskipun Kota Pangkalpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, namun harus tetap berpikir untuk menjadi tonggak agro swasembada di Kota Beribu Senyuman. (b1)