BANGKA BARAT, Babelsatu.com – Murni Ati (51) Warga Kampung Sinar Menumbing Air Belo, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat sukses mengembangkan beberapa usaha setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk melalui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK).
Usaha yang dijalani Murni bersama suami Suharto mengalami pasang surut, tapi hal ini tidak membuat mereka menyerah lantaran telah mendapatkan suntikan modal dari PT Timah Tbk untuk mengembangkan usaha mereka.
Ibu satu anak memiliki beberapa usaha seperti penjualan kemplang panggang, jasa angkutan sekolah bagi pelajar, toko sembako. Semula, Ia merintis usaha pembuatan kemplang panggang atau yang dikenal dengan kerupuk berbekal modal dari program PUMK PT Timah Tbk.
Usaha kemplang panggang Murni terbilang cukup maju, namun sayangnya hanya musim-musim tertentu yang ramai pesanan. Apalagi saat itu wabah pandemi Covid-19 membuat omsetnya menurun drastis.
“Pinjaman pertama untuk usaha kemplang panggang, waktu itu sekitar tahun 2017. Saat itu saya tertarik untuk mengembangkan usaha, akhirnya saya pinjam modal dari PT Timah Tbk, administrasi mudah dan Alhamdullillah usaha kemplang panggang terus berkembang, ” katanya.
Namun, seiring waktu dirinya melihat peluang yang ada untuk mengembangkan usaha lainnya yakni usaha jasa angkutan sekolah. Dimana usaha ini sebelumnya memang telah menjadi usaha keluarga.
“Setelah melunasi pinjaman pertama, timbul niat mengembangkan usaha angkutan sekolah yang keluarga kami jalankan. Lalu mengajukan permohonan pinjaman PUMK kedua, dikabulkan lagi,” terang Murni.
Sayangnya, usaha jasa angkutan sekolah ini tidak berlangsung lancar, pasalnya saat pandemi Covid-19 sekolah diliburkan. Hal inilah yang membuat pasangan suami istri ini berpkir keras untuk menjalani usaha lainnya.
“Karena waktu itu merebaknya wabah Covid-19 menyebabkan rencana untuk menambah armada baru tertunda, bahkan usaha angkutan sekolahpun terhenti, karena sekolah tutup, menyebabkan keluarga tidak ada penghasilan,” jelasnya.
Akhirnya mereka mencoba peruntungan dengan membukan usaha makanan, namun sayangnya belum juga bisa berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, mereka mencoba untuk membuka toko sembako.
“Modal CSR PT Timah lalu kami putarkan ke usaha lain. Pertama berjual makanan, karena usaha tidak maju, lalu dialihkan berjualan sembako, dan Alhamdulillah ternyata setelah dijalani menunjukkan perkembangan bertahap setiap bulannya,” kata Murni
Murni beruntung, akhirnya usaha toko sembako yang mereka jalani ini bisa maju dan berkembang seperti saat ini. Sehingga perekonomian keluarga dapat tercukupi.
“Alhamdulillah dengan bantuan dana dari PT Timah Tbk usaha tetap bisa berkembang. Semoga program ini bisa terus membantu UMKM seperti kami ini,” tutupnya. (timah/naf)