Palembang, Babelsatu.com– Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Pangkalpinang juga ikut terimbas pandemi Covid-19 dan kelimpungan mencari pinjaman modal untuk bangkit dan bertahan.
Para pelaku UMKM membutuhkan modal tak sedikit untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Salah satu sumber permodalan yang paling mungkin saat ini adalah kredit perbankan.
Namun demikian, bukan perkara gampang mendapatkan kredit modal dari perbankan karena ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Perihal pinjaman modal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja DPRD Kota Pangkalpinang ke Bank Sumsel Babel (BSB) di Palembang, Senin (26/10/2020).
Dalam audiensi di sela kunjungan tersebut, Ketua DPRD kota Pangkalpinang, Abang Hertza SH menyampaikan rencana penyertaan modal Pemerintah Kota Pangkalpinang kepada Bank Sumsel Babel.
Dia meminta agar penyertaan modal ke BSB sebisa mungkin memberikan efek positif pada UMKM dalam memberikan kredit usaha seluas luasnya sehingga meringankan pedagang di masa pandemi covid-19.
“Rencana dalam waktu dekat Pemerintah Kota Pangkalpinang akan melakukan penyertaan modal kepada Bank Sumsel Babel. Ini tentunya harus memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, serta kemudahan pemberian kredit bagi pelaku UMKM dan penerimaan CSR di kota Pangkalpinang,” ujar Abang Hertza.
Menurut Abang Hertza, penyertaan modal ke BSB juga menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah Kota Pangkalpinang di saat pendapatan daerah mengalami penurunan akibat covid-19.
Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil memastikan pihak Pemkot memang akan melakukan penyertaan modal ke BSB sebab selama ini BSB telah menjadi mitra pembangunan di Kota Beribu Senyuman.
“Dengan penyertaan modal itu tentunya Bank Sumsel Babel juga harus lebih maksimal ke depan untuk penyaluran kredit usaha kepada pelaku UMKM di Kota Pangkalpinang,” tandas Molen, sapaan karib Maulan Aklil.
Sekedar diketahui, berdasarkan laporan Bank Sumsel, dividen tahun buku 2020 sebesar Rp 5.337.807.846,73.
Adapun kenaikan dividen tahun buku 2020 dibanding dividen tahun buku 2019 yakni senilai Rp 59.381.303,77, dan bank Sumsel Babel dinilai sehat dan layak dilakukan penyertaan modal pemerintah daerah. [ril/red]
Editor: Stefan