Tekad Gubernur Memajukan Peradaban Islam di Negeri Serumpun Sebalai

PANGKALPINANG,Babelsatu.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengemukakan, dirinya semasa menjabat sebagai kepala daerah telah berjanji untuk memajukan peradaban islam di Negeri Serumpun Sebalai. Sehingga pada masa awal jabatan di tahun 2017, langsung menginisiasi program beasiswa untuk para Hafiz Quran.

“Pada awal tahun 2017, yang ikut program beasiswa hanya 50 orang, tahun 2018 naik menjadi 500 orang, dan pada tahun 2019 melompat hingga diatas 1000 orang penerima beasiswa,” ungkap orang nomor satu di Babel saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Islamic Centre At-Tauhid yang bertempat di Jalan Gerunggang Dalam, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Senin (29/11).

Tak hanya itu, dimasa kepemimpinannya juga, pembangunan lembaga pendidikan pesantren di Babel terus menerus dilakukan. Menurut gubernur, perkembangan yang pesat itu semua membuat Bangka Belitung diberikan nikmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Terbukti saat ini, perekonomian Babel melesat naik meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Selain ditunjang dari sektor pertambangan, namun sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan juga memberikan sumbangan pendapatan yang sangat signifikan. Perbandingan sumbangan pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari ketiga sektor tersebut hanya satu digit dibandingkan sumbangan sektor pertambangan terhadap Pendapatan Asli Daerah Babel (PADB).

“Itulah yang merupakan keberkahan. Kenapa berkah? Karena di Babel, Hafiz Quran banyak, alim ulama selalu mendoakan, dan masyarakatnya rajin bersedekah. Kita lihat pembangunan masjid tidak pernah lama, karena masyarakatnya rajin bersedekah. Dalam hal ini, kita tidak bisa terlepas dari keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada provinsi kita,” jelasnya.

Gubernur dalam kesempatan itu juga berpesan kepada pengurus Islamic Centre At-Tauhid, agar mendidik santri dalam menghafal Al Quran sekaligus dengan mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari. Tentu ini menjadi tantangan menarik, yang akan mengubah anggapan umum bahwa santri ujung-ujungnya lebih memilih menjadi ustaz.

Oleh karenanya, dalam proses pendidikan selain ilmu agama, juga diajarkan pendidikan umum, seperti menjadi pilar dari ekonomi syariah, karena saat ini zaman kian berkembang dan paradigma masyarakat pun ikut berkembang. Sehingga para lulusan santri disamping menjadi pembimbing agama, juga harus dapat menjadi penopang kebutuhan masyarakat. Terpenting peran orang tua dalam membimbing anak-anaknya juga harus terus dilakukan, bukan sekedar tugas pengurus pesantren semata.

“Saya yakin Islamic Centre At-Tauhid akan mengimplementasikannya. Di tempat yang luar biasa ini, akan menghasilkan santri yang luar biasa nantinya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Islamic Centre At-Tauhid Ali Agustian, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Gubernur Erzaldi di acara peletakan batu pertama pembangunan. Ia mengatakan bahwa saat ini lembaga pendidikan At-Tauhid terkonsentrasi di Kerabut, Kelurahan Jerambah Gantung.

“Saat ini jumlah santri lebih dari 700 orang. dan setelah pendaftaran masa ajaran baru diperkirakan akan menjadi 900 orang, yang menyebabkan daya tampung kelas dan asrama tidak mencukupi,” ungkapnya.

Sehingga untuk menyikapinya, pihak yayasan memutuskan membuka lahan baru yang dapat menampung lembaga dakwah dan pendidikan. Akhirnya dilahan seluas 2,7 hektar ini akan dibangun masjid dua lantai, gedung sekolah jenjang SMP dan SMA, serta asrama putra dan putri.

Setelah proses peletakan batu pertama, seorang santri yang bernama Zafran melantunkan surat Al-Infitar. Anak kelas 2 Sekolah Dasar (SD) itu menunjukan kebolehannya dengan hafalan dan tajwid yang bagus. Seusai melantunkan ayat suci Al Quran, seperti kebiasaannya mengunjungi lembaga pendidikan keagamaan, Gubernur Erzaldi mencoba mengetes hafalan juz santri tersebut, dan santri itu berhasil melanjutkan potongan ayat dalam Al Quran yang dilantunkan orang nomor satu di Babel itu.

“Lah ade sepeda lom? Kalo lah ada, kasih ke kawan ka sepeda nya nek dak?” tanya gubernur dalam dialek daerah setempat.

“Sudah ada pak, nanti ku kasih ke kawan ku sepeda ku yang lama,” jawab Zafran.

“Nah, karena ka nek berbagi, bapak tambah uang Rp 2 juta ya,” ungkap gubernur yang disambut riuh tepuk tangan tamu undangan.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *