TOBOALI, Babelsatu.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bangka Selatan kembali melanjutkan program DWP Natak Sekolah dengan tema “Program Edukasi Bahaya Geng Motor di Kalangan Anak Sekolah Tahun 2025”.
Kegiatan ini digelar di SMP PGRI Toboali pada Selasa (18/11/2025) sebagai bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun ke-26 Dharma Wanita Persatuan di Kabupaten Bangka Selatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori, S.A.P., M.Si., serta dihadiri oleh Wakil Ketua DWP Bangka Selatan, Fenny Rosaria Benny Supratama, beserta pengurus dan anggota DWP Bangka Selatan.
Turut hadir Kasat Lantas Polres Bangka Selatan, Ibu Widi Tupilia, S.H., selaku narasumber, Kepala SMP PGRI Toboali, Yun Henny, S.Pd., seluruh dewan guru, serta siswa-siswi SMP PGRI Toboali.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan, Anshori, S.A.P., M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya kegiatan edukasi ini. Menurutnya, geng motor di kalangan remaja bukan lagi hal baru, tetapi dampaknya semakin memprihatinkan.
“Geng motor dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, tindakan kriminal, hingga merusak masa depan generasi muda yang seharusnya fokus menimba ilmu dan mengembangkan potensi diri,” ujarnya.
Anshori menekankan bahwa Pendidikan dan Kebudayaan menaruh perhatian besar terhadap upaya pencegahan melalui pendidikan karakter dan pembinaan perilaku positif bagi pelajar. Ia menjelaskan tiga tujuan utama dari program edukasi ini, yakni:
1. Memberikan pemahaman yang jelas tentang risiko fisik, psikologis, dan hukum akibat keterlibatan dalam geng motor.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kemampuan menolak ajakan yang merugikan.
3. Mengajak seluruh komponen—orang tua, sekolah, dan masyarakat—untuk bersama menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari ancaman geng motor.
“Pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter. Dengan pengetahuan yang tepat, anak-anak dapat menolak ajakan kekerasan dan memilih jalan yang benar,” ungkap Anshori.
Anshori juga mengajak seluruh siswa dan guru untuk berpartisipasi aktif dalam sesi edukasi, berbagi pengalaman, serta merumuskan langkah konkret untuk menjaga keamanan diri dan lingkungan sekolah.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari ancaman geng motor,” tutupnya sembari secara resmi membuka kegiatan DWP Natak Sekolah bertema “Program Edukasi Bahaya Geng Motor di Kalangan Anak Sekolah Tahun 2025”.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh narasumber dari Satlantas Polres Bangka Selatan yang membahas secara detail bahaya geng motor, dampak hukum, serta cara bagi pelajar untuk menghindari keterlibatan dalam aktivitas berbahaya tersebut. (adv/nov)






