TOBOALI, Babelsatu.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bangka Selatan kembali melanjutkan program DWP Natak Sekolah dengan mengusung tema “Bijak dalam Bermedia Sosial di Kalangan Anak Sekolah Tahun 2025” yang digelar di MTs Al Hasanah Toboali, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan hari kedua dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Dharma Wanita Persatuan ini menjadi lanjutan dari program edukatif DWP Bangka Selatan yang berfokus pada pembinaan karakter generasi muda agar cerdas, kreatif, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi, khususnya media sosial.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori, S.A.P., M.Si., serta dihadiri oleh Wakil Ketua DWP Bangka Selatan, Fenny Rosaria Benny Supratama, beserta pengurus dan anggota DWP Bangka Selatan.
Turut hadir pula Ketua IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Korda Bangka Selatan, Wiwin Suseno, selaku narasumber, Kepala Sekolah MTs Al Hasanah Toboali, Istin Melivia, S.Pd., jajaran dewan guru, serta seluruh siswa-siswi MTs Al Hasanah Toboali.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori, S.A.P., M.Si., mengapresiasi inisiatif DWP Bangka Selatan yang dinilainya sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membentuk karakter pelajar yang tangguh dan beretika di dunia digital.
“Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Di satu sisi membuka peluang belajar dan berekspresi, namun di sisi lain, jika tidak digunakan dengan bijak, dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyebaran hoaks, cyberbullying, hingga pencurian data pribadi,” ujarnya.
Anshori menekankan tiga hal penting yang perlu diterapkan oleh para pelajar dalam bermedia sosial, yakni berpikir kritis terhadap informasi yang diterima, menjaga etika digital, serta menggunakan media sosial secara seimbang agar tidak mengganggu aktivitas belajar maupun interaksi sosial secara langsung.
“Mari kita biasakan untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, menghormati privasi orang lain, serta membatasi waktu penggunaan media sosial agar tetap ada ruang untuk belajar dan berinteraksi secara nyata,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Anshori juga mengajak para guru dan orang tua untuk berperan aktif sebagai pendamping anak dalam penggunaan media sosial serta menjadi teladan dalam beretika di dunia digital.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya bersama menciptakan lingkungan daring yang aman dan sehat bagi anak-anak kita,” tutupnya sembari membuka acara secara resmi.
Kegiatan DWP Natak Sekolah ini diakhiri dengan sesi edukasi interaktif bersama narasumber dari IJTI Bangka Selatan yang memberikan pemahaman tentang etika digital, keamanan informasi, serta cara menghindari konten negatif di media sosial. (adv/nov)






