BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Kegiatan Mandiri Benih yang digagas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia merupakan salah satu inisiatif strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya dalam bidang penyediaan benih padi bersertifikat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan para petani mendapatkan benih padi yang berkualitas tinggi dan bersertifikat, yang terpenting untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan Mandiri Benih mengacu pada upaya untuk meningkatkan kemandirian dalam penyediaan benih berkualitas di sektor pertanian.
Berbagai kegiatan yang terkait dengan Mandiri Benih melibatkan program pengembangan pertanian, pemberdayaan petani, pelatihan dan pembinaan, peningkatan sarana produksi penyediaan benih, Kemitraan dengan Sektor Swasta dan Pemerintah Daerah serta inisiatif untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan melalui penyediaan benih unggul secara mandiri.
Secara umum tujuan pelaksanaan Kegiatan Mandiri Benih ini ialah meningkatkan kapasitas produksi petani produsen benih, menumbuhkan produsen benih baru dalam rangka penyediaan benih tanaman pangan secara individu serta menghasilkan benih unggul bersertifikat.
Kegiatan Mandiri Benih yang dikembangkan oleh Dinas Pertanian Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan seluas 27 Hektar telah memberikan hasil yang sangat siginifikan.
“Kegiatan yang berfokus di Desa Rias Kecamatan Toboali dan dikembangkan 4 kelompok tani ini menghasilkan benih padi bersertifikat tidak kurang dari 75 Ton,” kata Risvandika.
“Benih yang dihasilkan tidak kalah berkualitas dengan benih dari luar Pulau Bangka,” imbuh Kepala Dinas Pertanian Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika, pada Rabu (6/11/2024).
Selain itu, benih yang dihasilkan juga sudah adaptif dengan kondisi tanah di Kabupaten Bangka Selatan, sehingga benih tidak memerlukan adaptasi yang lama terhadap cekaman lingkungan.
Benih bersertifikat dari Kegiatan Mandiri Benih ini kemudian akan diserap oleh off taker atau pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan seluas 3.000 Hektar. Hal ini menjadi sejarah baru bagi perbenihan padi sawah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena menjadi kali pertama benih yang dihasilkan secara insitu oleh petani dapat diserap oleh offtaker dengan skala besar.
“Dengan adanya Kegiatan Mandiri benih ini secara tidak langsung dapat membantu perekonomian petani serta membuka lahan pekerjaan untuk warga sekitar lokasi pengembangan, dari mulai penanaman, pemanenan sampai pada pengemasan benih tersebut,” pungkas Risvandika. (nov)