Mansah Kritik Paslon Bersanding Tak Punya Skala Prioritas Selama Memimpin

MUNTOK, Babelsatu.com— Calon Bupati nomor urut 3 Mansah mengkritisi paslon nomor 1 Sukirman Ming Ming karena tak punya skala prioritas yang jelas selama keduanya memimpin Kabupaten Bangka Barat selama ini.

Padahal, idealnya seorang pemimpin wajib menentukan skala prioritas dalam membangun daerah.

Bacaan Lainnya

“Saya melihat tidak ada skala prioritas dalam pembangunan yang dilakukan, mana yang harus didahulukan atau dikemudiankan sehingga kita lihat tata kelola skala prioritas tidak jelas,” kata Mansah saat debat pertama calon bupati dan wakil bupati Bangka Barat pemilihan serentak 2024 yang digelar KPU, Jumat (25/11) malam.

Kondisi jalan sangat mulus di Desa Pusuk Kecamatan Kelapa.

Soal skala prioritas, Mansah mencontohkan tentang pembangunan infrastruktur jalan di Bangka Barat yang cenderung tidak adil.

Kondisi ruas jalan Rambat Desa Mayang Kecamatan Simpang Teritip sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan pengendara. Ini bertolak belakang dengan jalan desa Pusuk yang mulus.

“Yang mestinya dibangun jalan berlubang, tapi yang dibangun justru jalan tidak berlubang. Kalau paham skala prioritas mestinya dipetakan mana yang rusak parah, rusak ringan dan rusak sedang. Mana yang harus didahulukan. Jangan tunggu masyarakat kita tanam pisang di jalan baru dibangun,” tegas Mansah.

Kondisi jalan Desa Pangkal Beras yang waktu itu viral karena warga tanam pisang lubang jalan rusak.

Untuk diketahui, fenomena warga menanam pisang di tengah jalan sempat terjadi pada kurun waktu Januari 2022 lalu, tepatnya di Desa Sekar Biru Kecamatan Parit Tiga.

Meski beralasan jalan tersebut adalah jalan provinsi tapi faktanya terletak di Bangka Barat dan Pemda tidak boleh tutup mata.

Potret lain buruknya kondisi jalan di Bangka Barat yang berbanding terbalik dengan jalan desa Pusuk Kelapa.

Tak hanya di Sekar Biru. Masih segar dalam ingatan ketika ada masyarakat di Desa Pangkal Beras melakukan aksi tanam pisang di jalanan berlubang yang penuh genangan air saat itu.

Aksi tanam pisang di jalan sebagai bentuk protes atas keprihatinan dan kekecewaan warga dengan kondisi jalan yang rusak parah tapi tak kunjung diperbaiki tersebut bahkan sempat viral di media sosial. (𝗦𝗛𝗟)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *