TOBOALI, Babelsatu.com – Musim tanam padi kini sudah memasuki musim kedua atau biasa disebut dengan Musim Gadu. Saatnya para petani Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mulai membajak sawah mereka.
Salah satu petani desa Rias Ali Mudin (40) yang saat diwawancara mengucapkan syukur atas hasil panennya di tahap panen pertama. Sementara saat ini sudah masuki musim tanam kedua.
“Masa panen sudah selesai, sekarang kita sedang membajak sawah untuk persiapan masa tanam kedua,” ucapnya, Senin (29/04/2024).
Pada panen kemarin, delapan petak sawah miliknya atau seluas kurang lebih 2 hektar menghasilkan 4,8 ton beras dengan per petak sawah sekitar 600 sampai 700 kilogram.
Adapun uang dari hasil panen ini yakni sekitar Rp. 60 juta, dengan harga jual beras 13 ribu per kilogram dan sudah bersih dari biaya giling serta biaya angkut gabah, sedangkan sebagian padi ia simpan untuk di konsumsi sendiri.
“Padi tersebut tidak semuanya kita jual, ada juga kita sisihkan untuk keperluan konsumsi,” sebutnya.
Ia mengatakan, saat ini para kelompok tani sedang melakukan bajak sawah, karena pertengahan bulan mei para petani biasanya sudah mulai menabur benih padi.
Nah selanjutnya, setelah selesai menabur benih padi ini nantinya baru dilanjutkan dengan tandur, lalu beberapa hari kemudian dilanjutkan dengan pemberian pupuk.
“Pertama kita tabur benih dulu, setelah beberapa hari dilanjutkan dengan tandur dan selanjutnya pemberian pupuk pada bibit padi tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, pada proses penanaman bibit pihaknya melakukan lebih awal, hal itu dilakukan sebagai antisipasi memasuki musim kemarau mengingat pada bulan Juni biasanya akan memasuki musim kemarau.
Selain itu ia mengatakan, saat ini waktu yang tepat untuk melakukan bajak sawah, karena sekarang ini musim penghujan sehingga sedikit terbantu saat melakukan bajak sawah.
“Harapannya pada panen kedua ini nantinya, kita bisa menghasilkan padi yang lebih banyak dan juga dengan kualitas yang baik,” pungkasnya.