Diduga Malpraktik, RSUD Bangka Selatan Dilaporkan ke Polisi

*Pasien Meninggal Usai di Operasi*

 

Bacaan Lainnya

TOBOALI, Babelsatu.com – Anak ke 5 almarhumah Solha (66), Nadia mendatangi Polres Bangka Selatan untuk membuat laporan secara resmi terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Selatan atas dugaan malpraktik yang terjadi pada ibunya usai melakukan operasi benjolan di punggung pada tanggal 14 September 2023 lalu.

Saat ditemui di Polres Bangka Selatan, Nadia mengatakan, kedatangannya ke Polres Bangka Selatan, Selasa (19/09/2023) untuk membuat laporan dugaan malpraktik yang dilakukan oleh RSUD  Gadung, Bangka Selatan yang menyebabkan ibundanya meninggal dunia pasca operasi dilaksanakan.

Nadia menceritakan, ibundanya mendatanagi RSUD Gadunga pada tanggal 13 September 2023  untuk melakukan operasi benjolan pada punggungnya, ketika datang Nadia memastikan ibunya sehat walafiat, bahkan masih sempat melakukan aktivitas seperti biasanya sebagai penjual ikan di pasar Suka Damai Toboali, Bangka Selatan sebelum mendatangi  Rumah Sakit tersebut.

“Ibu saya pagi harinya masih sempat menjual ikan kepada saya, terus saya bilang pada ibu apabila mau diperiksa,  dokter mengatakan untuk datang tanggal 13 September 2023”, ujarnya

Kemudian lanjut Nadia, ibunya ditemani oleh bapaknya mendatangi RSUD Gadung,  Bangka Selatan pada tanggal tersebut  dengan maksud untuk melakukan pengobatan benjolan yang ada pada punggungnya dengan cara di operasi. Saat berada di RSUD, Nadia sempat menelpon ibunya untuk menayakan apakah operasi jadi dilaksanakan, “Jawab mak ku (ibu saya), kata Dokter jadi tapi harus rawat inap dulu satu malam kalau yang gratis, kalau tidak rawat inap besok langsung operasi bayar,” ungkap Nadia.

Usai rawat Inap, operasi pun dilakukan oleh tim Dokter RSUD Gadung pada tanggal 14 September 2023. Menurut Nadia, pada hari tersebut ia juga mendatangi rumah sakit untuk menemani ibunya operasi. “Paginya aku datang, ibu saya masuk ruang operasi jam 09.00 wib dan keluarnya sekitar jam 12.00 wib dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri lagi,” terangnya.

Selanjutnya kata Nadia, pada jam 05.00 wib (subuh) tanggal 15 September 2023, ibunya dinyatakan sudah tidak lagi merespon, bahkan ia menyayangkan sikap dokter yang baru bisa memberikan pertolongan pada jam 07.00 wib karena baru datang bahkan sambil menelpon saat melakukan penanganan.

Nadia menambahkan, sebelum ke Polres Bangka Selatan, Ia sempat mendatangi RSUD Bangka Selatan untuk mendapatkan berkas rekam medik almarhumah ibunya, namun sayangnya pihak RSUD Bangka Selatan hanya memberikan  surat resume medis almarhumah kepada dirinya.

“Saya ke Rumah Sakit dulu tadi minta rekam medis almarhumah ibu ku, tapi di kasih nya surat resume medis, yang saya tahu saat melakukan bedah (operasi) harus ada dokter anestesi, saya tanya sama perawat yang lewat ada nggak dokter anestesinya saya mau ketemu, namun dijawab tidak ada dokter anestesinya, berarti waktu operasi tidak ada dokter anestesi, sedangkan operasi itu harus ada dokter anestesi nya dari situlah saya duga ada malpraktik,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Direktur RSUD Bangka Selatan dr. Rudi Hartono mengatakan, bahwa RSUD Bangka Selatan telah melakukan prosedur yang sesuai. Dugaan malpraktik yang diutarakan Nadia anak dari almarhumah Solha (66) yang mengatakan, tidak adanya dokter anestesi saat menjalani operasi menurutnya hal tersebut telah di atur dalam Permenkes.

“Saya lihat berita bahwa ketidak adaan dokter anestesi secara Permenkes itu diperbolehkan dengan pendelegasian kewenangan ke penataan anestesi,” ungkapnya.

Rudi menegaskan, penataan anestesi dipastikan hadir pada saat menjalani operasi tersebut. “Hadir dong…ya hadir, sudah saya pastikan hadir kemudian Permenkes nya pun jelas. Ini Permenkes Nomor 18 Tahun 2016 dan Nomor HK.01.07/Menkes/722/2020 tentang standar profesi penataan anestesi, jadi kewenangan dari dokter anestesi sah yang di berikan kewenangan ke penataan anestesi,” tegas Rudi Hartono.

Terkait rekam medik yang dibutuhkan Nadia namun pihak RSUD Bangka Selatan hanya memberikan berkas resume medis dirinya menanggapi dan membenarkan bahwa saat ini pihak RSUD hanya memberikan resume medis. dengan alasan  suatu ketika dibutuhkan boleh diminta.

“Yang sekarang kami berikan resume medis. Resume itu gabungan dari semua tindak lanjut, sama saja sih sebenarnya karena telah di kumpulkan disitu resume medis itu,” jawab Rudi saat ditemui di depan gedung DPRD Bangka Selatan usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kabupaten Bangka Selatan. (nov)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *