Kunjungi Posko SAR Helikopter P-1103, Pj Gubernur Optimis Korban Terakhir Segera Ditemukan

MANGGAR, Babelsatu.com – Memasuki hari ke-8 kejadian nahas jatuhnya helikopter milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan nomor registrasi P1103 tipe NBO-105 di perairan Bukulimau, Kabupaten Belitung Timur, tidak membuat semangat para Tim SAR Gabungan kendor.

Terlihat dari keputusan perpanjangan masa operasi pencarian hingga Selasa (6/12) mendatang. Hal ini menyusul meskipun sudah berhasil menemukan tiga jenazah kru lainnya, namun Tim SAR Gabungan belum menemukan korban terakhir, yakni AKP Arif Rahman Saleh, pilot helikopter milik Polri tersebut.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin yang meninjau langsung ke Posko SAR di Pelabuhan Manggar, Belitung Timur pada Minggu (4/12/2022), mendukung penuh keputusan tim untuk tetap melakukan pencarian.

Setelah melihat dan mendengar langsung upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan oleh tim pencarian, Pj Gubernur merasa optimis bahwa korban terakhir akan segera ditemukan.

“Tadi saya lihat, tim masih solid, masih kompak, saya juga menerima informasi kapal-kapal pencarian dan personil di lapangan atau laut masih lengkap. Kemudian tadi diceritakan rencana-rencana kerja hari ini. Kalau dilihat dari lokasi, 3 korban sudah ditemukan. Dengan perlengkapan yang ada, ditambah dengan kekuatan tim, saya optimis korban ke-4 akan segera ditemukan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Memperkuat harapan Pj Gubernur, Komandan Laut (Danlanal) Kep. Babel Dadan Hamdani mengatakan, bahwa tim-nya untuk tiga hari ke depan akan berfokus untuk pencarian dengan menyelam, juga merapatkan area pencarian atau survey.

“Fokus kami sekarang adalah pencarian bawah laut _(underwater search)_ dalam tiga hari ke depan. Lalu, kami akan merapatkan area pencarian,” katanya.

Selain itu, metode pencarian juga dilakukan dengan peralatan elektronik, seperti _Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Magnetometer, Under Water Search Device (UWSD), dan Aqua Eye._ Menggunakan pola pencarian pararel dan memanfaatkan alat utama dari KRI Spica dan KM Anisa Jaya.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *