BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bangka Selatan mendapat tanggapan serius dari Wakil Pimpinan II DPRD Bangka Selatan dari Faraksi Partai Gerindra Dapil 2.
Dari data laci kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, hingga November 2024, terdapat 209 kasus DBD dengan enam di antaranya berujung kematian.
Sebaran kasus terbesar dibeberapa kecamatan, seperti Kecamatan Toboali dengan 141 kasus, disusul Kecamatan Airgegas 24 kasus dan Tukak Sadai 18 kasus.
Wakil Pimpinan II DPRD Basel Rosi Sartono mengaku, sangat prihatin dengan kasus DBD di Banka Selatan saat ini, Hal ini menjadi catatan tersendiri baginya dan ia mengajak semua pihak untuk ikut mengatasi hal ini.
Kader Gerindra ini menjelaskan, langkah pertama dalam mengatasi masalah ini dirinya meminta instansi terkait untuk rutin melakukan fogging. Namun, menurutnya juga melakukan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk tetap berkembang.
Berkenaan dengan kasus DBD, ia meminta agar masyarakat dapat menjaga lingkungan dengan lebih baik.
“Apa yang menjadi anjuran pemerintah dalam mencegah munculnya jentik nyamuk untuk dapat diikuti dengan sebaik mungkin, ungkapnya.
Rosi menyarankan kepada masyarakat, apabila ditemukan tanda-tanda atau ciri-ciri gejala DBD, untuk segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Hasil pemeriksaan kesehatan dari fasilitas kesehatan itu, akan menjadi rujukan apakah memang DBD, atau ada hal lain. Minimal, upaya pencegahan dan antisipasi sedini mungkin yang dilakukan, tutupnya. (nov)