Mentok, Babelsatu.com— Tim Satuan Tugas (Satgas) pasangan calon bupati dan wakil bupati Markus dan Yus Derahman (Maknyus) menerima laporan masyarakat soal adanya praktik politik uang atau money politic dan sembako jenis minyak goreng (Migor) hingga mug menjelang pemungutan suara pemilihan kepala daerah tanggal 27 November mendatang.
Berdasarkan laporan yang diterima Satgas Maknyus, Jumat (22/11), hingga saat ini tim dari paslon tertentu terus menggerakan tim yang diduga kuat didatangkan dari luar Bangka Barat untuk bergerilya door to door menyasar rumah-rumah warga membagikan uang senilai Rp 50 ribu termasuk minyak goreng dan mug.
Koordinator relawan Maknyus, Harpandi menjelaskan berdasarkan laporan masyarakat dari hampir seluruh wilayah di Bangka Barat, dugaan politik uang yang terjadi memiliki nominal Rp50 ribu termasuk minyak goreng, baju, kalender hingga mug.
“Tim Satgas Maknyus terus mendalami laporan dan tidak hanya menunggu. Kami juga turun ke lapangan untuk menggali informasi lebih jauh terkait praktik tersebut termasuk mengumpulkan bukti lainnya untuk memperkuat temuan yang ada,” kata Harpandi, Sabtu (23/11) pagi.
Harpandj menegaskan, jika terbukti melakukan praktik politik uang, maka tim hukum Maknyus dipastikan akan melapor ke pengawas pemilu.
Menurut Harpandi, sampai saat ini Paslon Maknyus masih tetap teguh pada komitmen agar pemilihan bupati dan wakil bupati Bangka Barat tahun 2024 harus berjalan dengan jujur dan adil.
Itu sebabnya masyarakat diminta turut berperan mengawasi jalannya pilkada di Bumi Sejiran Setason.
“Kita semua harus menjadi mata dan telinga untuk menjaga agar tidak ada praktik kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan. Kami ajak seluruh elemen masyarakat proaktif dalam melaporkan setiap dugaan pelanggaran yang terjadi,” pinta Harpandi.
Lebih lanjut disampaikan Harpandi, segala jenis perbuatan yang dapat merusak demokrasi sudah sepatutnya dilawan dengan kekompakan.
“Mari kita jaga demokrasi dan pesta rakyat ini bersama-sama. Tim hukum kami juga akan memproses sesuai perundang-undangan yang berlaku,” kata dia.
Harpandi juga menyoroti salah satu juru kampanye Paslon Bersanding, Davitri yang membawa-bawa isu agama saat menyampaikan orasinya dalam kampanye di Tanjung Niur, tadi malam.
“Jika belum mampu menegakan agama Allah, setidaknya jangan menjadi anjing yang hanya membela kebatilan,” ucap Davitri tadi malam.
“Kok sampai segitunya jadi Jurkam. Kita prihatin dengan narasi kampanye seperti ini. Tapi kita yakin masyarakat Bangka Barat sudah paham mana calon yang menjual agama demi mendapatkan dukungan dan mana yang tidak,” pungkas Harpandi. (𝗦𝗛𝗟)