Opini
Oleh : Zelgia Abdaibba Decia
Mahasiswa Jurusan Hukum, Universitas Bangka Belitung
PERCERAIAN antara Paula Verhoeven dan Baim Wong menarik perhatian banyak orang karena keduanya merupakan pasangan selebriti terkenal di Indonesia. Sejak menikah pada 2018, mereka kerap dianggap sebagai pasangan ideal yang harmonis. Kehidupan rumah tangga mereka tampak bahagia di media sosial, dengan unggahan-unggahan yang menunjukkan kebersamaan bersama anak-anak mereka, Kiano dan Kenzo. Namun, di balik citra tersebut, ternyata terdapat masalah yang tidak terlihat publik.
Perceraian ini membawa beberapa refleksi penting tentang kehidupan publik dan pengaruh media sosial terhadap persepsi masyarakat. Ketika sebuah pasangan terus-menerus terlihat bahagia di media sosial, ada kecenderungan bagi publik untuk mengidealisasi hubungan tersebut dan menganggapnya tanpa cela. Padahal, media sosial hanya menampilkan sebagian kecil dari kehidupan seseorang dan sering kali hanya sisi-sisi yang positif. Hal ini menyebabkan banyak pasangan yang merasa tertekan untuk terus mempertahankan citra bahagia, meskipun di belakang layar mungkin terdapat masalah yang rumit.
Di sisi lain, perceraian Baim dan Paula juga memperlihatkan bagaimana masyarakat Indonesia masih memiliki stigma terhadap perceraian. Banyak yang menilai perceraian sebagai kegagalan atau bahkan aib, terutama bagi publik figur yang memiliki banyak pengikut. Namun, perceraian seharusnya dipandang sebagai keputusan pribadi yang diambil dengan mempertimbangkan kesejahteraan masing-masing pihak dan anak-anak mereka. Setiap pasangan tentu memiliki hak untuk memilih jalan terbaik bagi hidup mereka, meskipun itu berarti berpisah.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi pasangan-pasangan lain untuk selalu berkomunikasi dan menyelesaikan permasalahan secara terbuka. Hubungan yang sehat membutuhkan usaha dan keterbukaan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekadar penampilan luar. Dengan adanya perceraian ini, masyarakat bisa belajar bahwa tidak ada hubungan yang sempurna dan bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga perlu diperjuangkan bersama, tanpa perlu mengikuti ekspektasi atau tekanan dari pihak luar.
Secara keseluruhan, perceraian Paula dan Baim adalah contoh bahwa pasangan mana pun bisa menghadapi masalah serius, terlepas dari bagaimana mereka tampil di hadapan publik. Yang terpenting adalah keputusan yang diambil berdasarkan apa yang terbaik bagi mereka dan keluarganya.
Namun, penting untuk diingat bahwa kehidupan pribadi selebriti, terutama terkait masalah rumah tangga, seringkali lebih kompleks daripada yang terlihat di media. Spekulasi publik mungkin tidak selalu mencerminkan realitas yang dihadapi oleh keduanya. Seperti dalam banyak kasus perceraian, keputusan untuk berpisah biasanya melalui pertimbangan yang panjang dan mendalam. Dalam situasi ini, dukungan dan privasi menjadi hal yang sangat berharga bagi mereka, terutama karena mereka memiliki anak yang tentunya juga membutuhkan perhatian.
Pada akhirnya, publik mungkin sebaiknya menunggu pernyataan resmi dari pihak yang bersangkutan atau orang-orang terdekat, dan menghormati keputusan mereka, apapun hasil akhirnya. (*)