BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – sampah yang menumpuk di pekarangan rumah biasanya menjadi sumber masalah, contohnya bisa saja menjadi tempat bersarangnya hewan berbahaya seperti ular dan hewan pembawa sumber penyakit seperti tikus, nyamuk dan sebagainya.
Selain itu, sampah yang menumpuk di halaman atau pekarangan rumah juga tak sedap dipandang mata, tak jarang membakar sampah menjadi solusi praktis dan mudah. Namun, harus disadari langkah yang diambil sebagai upaya untuk menghilangkan sampah dengan cara membakar sangatlah beresiko, selain berdampak pada lingkungan juga sangat rentan terjadinya kebakaran apalagi di musim kemarau.
Kejadian kebakaran seperti ini terjadi Sabtu (14/09/2024), Acau warga Jalan Puput, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, harus menelan pil pahit lantaran gudang yang menyimpan peralatan tambangnya harus ludes dilahap si jago merah.
Bermula membakar sampah yang pada akhirnya merembet ke gudang sehingga api membakar peralatan tambang yang menyebabkan kerugian sebesar 30 juta. Atas kejadian tersebut, unit Damkar kabupaten Bangka Selatan bergegas menuju lokasi kejadian, kesigapan petugas pemadam kebakaran pun tak mampu dilawan si jago merah hanya hitungan jam api mampu di jinakkan.
Seizin Plt Kasat Pol PP Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Kabupaten Bangka Selatan, Gatot Wibowo, S.Hut.,M.Si; Ardiyansah, S.Pd.I, M.M yang menjabat sebagai Kabid Damkar Bangka Selatan menuturkan sebanyak 12 personil dengan mengunakan 1 Unit Double Kabin mampu melumpuhkan si jago merah sehingga resiko api menjalar ke pemukiman warga dapat dielakkan.
“Laporan awal dari masyarakat, kita terjunkan 12 personil dengan mengunakan 1 unit armada Double Kabin di lapangan di pimpin dan diarahkan oleh Pri Handoko bersama Wardi dan Danru 4 Indrie sehingga petugas kami tidak kewalahan menghadapi tantangan tersebut. Alhamdulillah api sudah padam dan kekhawatiran kita bersama tidak terjadi.” tutur Ardiyansah, Sabtu (14/9/2024).
Kabid Damkar ini pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Bangka Selatan untuk menghindari pola membakar sampah di musim kemarau. Karena, menurutnya hal tersebut sangat beresiko.
“Himbauan kepada masyarakat manakala di musim kemarau untuk menghindari pola membakar sampah, takutnya api yang dihembuskan angin membesar dan sangat beresiko bila hal tersebut berada di tengah pemukiman.” Pungkasnya.(nov)