Hidup Mati Demokrasi, Relawan Kotak Kosong Sebut Koalisi Mewakili Siapa?

BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Aksi deklarasi dari sejumlah orang yang tergabung dalam relawan kotak kosong di simpang 5 Toboali, Jumat (30/8) Kabupaten Bangka Selatan, dalam menyikapi yang terjadi di alam demokrasi menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2024 di Bangka Selatan menyampaikan kekhawatiran mereka atas ramainya partai politik yang berkoalisi sehingga hanya memunculkan satu Calon Kepala Daerah (Cakada) di kabupaten Bangka Selatan.

Lantas apa yang sebenarnya membuat mereka kekhawatiran atas hal tersebut, kepada wartawan salah satu peserta yang ikut dan tergabung dalam relawan kotak kosong menyampaikan kekhawatirannya terhadap koalisi yang terbentuk dari gabungan parpol yang menamakan Koalisi Rakyat Bersatu.

Bacaan Lainnya

“Deklarasi dulu untuk mempromosikan pilihan kotak kosong supaya masyarakat Bangka Selatan bisa memilih alternatif disaat partai partai politik menentukan sikap. Katanya ada koalisi rakyat bersatu, kami juga rakyat disini kami punya hak suara bukan mereka mewakili rakyat kami juga tidak merasa terwakili apa yang disampaikan oleh partai politik. Jadi hal hal seperti ini biar masyarakat bisa melihat bisa memilih,” kata Wiwid.

Erwandi alias Wiwid, mengatakan relawan kotak kosong meminta kepada KPU Bangka Selatan untuk segera mensosialisasikan tata cara pencoblosan. Usai orasinya di kawasan wisata kota simpang 5, Toboali, Bangka Selatan, Wiwid mengatakan dengan adanya kotak kosong akan menjadi tolak ukur hidup matinya demokrasi di Bangka Selatan, Jumat (30/8/2024).

“Kami minta juga kepada KPU untuk mensosialisasikan tentang cara pencoblosan kotak kosong ini, nanti kedepannya kita bisa melihat tolak ukur mata pilih dari 151 ribu mata pilih masyarakat Bangka Selatan berapa yang datang, disitu kita lihat demokrasi itu hidup atau enggak, dan untuk masalah pemilih kita sah sah saja siapa yang mau memilih incumbent (pertahanan_red) siapa yang mau memilih kotak kosong,” katanya.

Oleh karena itu, Wiwid menyebutkan dan berharap koalisi parpol yang terbentuk jangan sampai mengkangkangi demokrasi di Bangka Selatan. Karena, tambahnya, menurut Wiwid koalisi yang terbentuk dengan nama koalisi Rakyat Bersatu belum tentu mewakili masyarakat Bangka Selatan apalagi dirinya pun tidak merasa terwakili atas koalisi tersebut.

“Yang jelas kita ingin ada demokrasi di Bangka Selatan ini jangan sampai demokrasi ini di kangkangi oleh tanda kutip partai partai politik. Jadi kalau hal ini terjadi nanti mereka bisa menguasai pemilihan Presiden mereka, pemilihan Gubernur mereka, pemilihan Bupati, walikota mereka, jadi hak hak kita untuk menyampaikan aspirasi dimana nanti kalau mereka menentukan atau sudah mengklaim bahwa kami sudah mewakili rakyat kami tidak merasa terwakili apa yang disampaikan oleh partai partai politik,” tegasnya.

“Untuk itu kami mengajak masyarakat bisa melihat mana yang baik mana yang buruk, seandainya memang incumbent itu baik silahkan kalian pilih itu hak masing-masing, tapi begitu juga kalau merasa tidak baik jangan dijadikan alasan semacam diskriminasi tentang pencetus kotak kosong ini,” pintanya, Jumat (30/8/2024).

Ditambahkan Wiwid, di Negara Demokrasi tidak boleh adanya diskriminasi dan intervensi dalam halnya untuk menyampaikan aspirasi. Oleh karena itu, ia mengatakan kondisi Bangka Selatan saat ini dimana sempitnya ruang lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak hingga kondisi APBD tak luput mendapatkan kritikan pedas dari Erwandi alias Wiwid.

“Kita alam demokrasi kita bebas memilih, tidak boleh ada semacam diskriminasi atau intervensi dari pihak manapun. Silahkan kalau orang yang mau merasa Bangka Selatan ini mencari kerjanya enak, pengangguran tidak ada, silahkan terus kalau merasa nyaman dalam birokrasi sekarang ini. Misalnya APBD nya tidak hambur hamburan misalnya, silahkan itu hak hak mereka tapi kalau masyarakat cari kerja susah, ekonomi anjlok, wajar juga kalau mereka menyampaikan aspirasi semua itukan ada hak hak masing-masing dalam menentukan pilihan,” imbuhnya.

Lebih jauh Wiwid mengatakan, dirinya bersama para relawan kotak kosong akan membentuk relawan kotak di 4 Kecamatan yang ada di kabupaten Bangka Selatan

“Untuk itu Insyaallah kalau tidak menutup kemungkinan kami akan mendaftarkan diri kotak kosong ini ke KPU. Tetapi intinya kami sudah mendeklarasikan bahwa kami relawan kotak kosong akan melakukan seruan dibeberapa kecamatan. Nanti di 4 Kecamatan kita akan bentuk relawan-relawan,” pungkas Erwandi alias Wiwid. (nov)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *