Ritual Adat Buang Jung: Menghormati Leluhur dan Memohon Keselamatan di Laut

BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Buang jung adalah upacara adat yang dilakukan masyarakat suku Sawang di Bangka Belitung. Buang jung berarti membuang atau melepaskan perahu ke laut.

Menurut kepercayaan suku Sawang, upacara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan keluarga yang telah tiada serta memohon keselamatan dan kesejahteraan saat melaut.

Bacaan Lainnya

Upacara ini terutama dilakukan oleh suku Sawang di Desa Kumbung, Kabupaten Bangka Selatan, menjelang datangnya musim barat atau biasanya pada bulan Juni-Juli.

Rangkaian upacara adat ini terdiri dari beberapa ritual, yakni bediker, naik jitun, mancing, numbak, dan campak laut, sebelum ditutup dengan buang jung.

Perahu kecil atau jung yang dibuat dihiasi daun kelapa dan beberapa macam bahan persembahan di dalamnya. Saat buang jung dilakukan, para nelayan dilarang menangkap ikan dan menebang pohon.

Begitu pula, tempat yang akan dijadikan lokasi upacara adat buang jung, ditutup dari aktivitas umum seperti wisata.

Camat Lepar, Ferry Edward, menyatakan pentingnya pelestarian budaya ini. Melalui budaya tersebut menjadikan ciri khas dari desa.

“Buang jung merupakan adat budaya dari Desa Kumbung yang harus kita lestarikan dan kita jaga bersama sehingga tetap menjadi keunikan dan menjadi ciri khas suatu desa,” ungkap Ferry Edward saat dihubungi pada, Selasa (11/06/2024).

Upacara buang jung bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sarana untuk menjaga keseimbangan alam dan spiritual masyarakat suku Sawang.

Dengan melibatkan seluruh komunitas, upacara ini menciptakan kebersamaan dan memperkuat identitas budaya setempat.

Ritual ini juga menarik perhatian wisatawan yang tertarik dengan budaya lokal, meskipun selama pelaksanaannya, lokasi upacara ditutup dari aktivitas umum untuk menjaga kesakralannya. (nov)

Pos terkait