TOBOALI, Babelsatu.com – Bulan ramadhan tentunya para ibu-ibu rumah tangga lebih intens dalam urusan dapur. Hal itu dikarenakan di bulan ramadhan para ibu rumah tangga ditambah kesibukannya untuk menyiapkan menu berbuka puasa dan sahur.
Untuk menunjang aktivitas urusan dapur dalam hal masak memasak tentulah harus tersedia bahan dapur mulai dari bumbu hingga ketersediaan bahan bakar rumah tangga, seperti gas LPG.
Namun, belakangan ini kesulitan dalam membeli gas LPG 3 kilogram atau biasa disebut gas melon mulai dirasakan oleh para ibu-ibu di wilayah kabupaten Bangka Selatan, khususnya kota Toboali.
Dapat terlihat, antrian panjang mengulang tergambar di setiap pangkalan LPG yang terdapat di kota Toboali kabupaten Bangka Selatan. Tak jarang ibu-ibu ini rela ikut antri hingga malam.
Disaat ekonomi sebagian masyarakat Bangka Belitung lunglai akibat faktor korupsi tata niaga timah yang berdampak pada menurun harga timah maupun timah itu sendiri yang tak banyak lagi di dapatkan dari para pendulang.
Ditambah lagi dengan sulitnya untuk membeli gas subsidi seakan lengkap sudah kerumitan yang dirasakan masyarakat Toboali Kabupaten Bangka Selatan saat ini.
Mengetahui kondisi yang dialami masyarakatnya, Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid segera menghubungi pihak Pertamina. “Suplai gas dari Pertamina lancar stok juga cukup. Untuk masyarakat jangan panic buying beli sesuai kebutuhan, kondisi seperti ini akan terus jadi pantauan dari pemerintah,” tuturnya, Selasa (2/04/2024).
Itulah sekelumit gambaran yang dirasakan sebagian masyarakat di kelurahan Toboali dan kelurahan Teladan Kabupaten Bangka Selatan.
