Mengenal Sejarah Secara Langsung, SDIT Alam Cahaya Toboali Goes To Muntok

TOBOALI, Babelsatu.com – Siswa siswi kelas 4A dan 4B Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Cahaya Toboali, Bangka Selatan, berkunjung ke kota Muntok Bangka Barat. Kegiatan ini dalam rangka untuk mengenal dan mengetahui sejarah yang ada di kota Muntok.

Kegiatan tersebut di laksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 28 Februari hingga 29 Februari 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam perjalanan menuju kota Muntok, para murid kelas 4 SDIT Alam Cahaya Toboali penuh semangat dan gembira. Pasalnya, mereka senang bakal mengetahui sejarah secara langsung dan dapat mengunjungi situs-situs bersejarah di kota Muntok maupun yang terdapat di MTI Muntok (Musium Timah Indonesia).

Di hari pertama kedatangan, para murid langsung singgah ke MTI Muntok (Musium Timah Indonesia) dan langsung dipandu oleh pengurus dan Duta Museum untuk berkeliling melihat Galeri-galeri di Museum, seperti Galeri Sejarah Kota Mentok, Galeri Perang Dunia Ke 2, Galeri Pengasingan Pahlawan dan Galeri Timah.

Ketua Museum Timah Mentok Fahrizal mengatakan, Museum Timah Indonesia mentok menjadi magnet wisata, salah satu daya tarik pengunjung mengunjunggi Bangka Barat.

“Hari ini Museum mendapat kunjungan dari SD IT Alam Cahaya Toboali 31 orang dan 6 guru pendamping yang di kordinatori oleh M Suwindra. Ini menandakan Museum menjadi daya tarik pengunjung ke Mentok Bangka Barat,”katanya,

Menurut Fakhrizal, selain berwisata dan mengenal sejarah timah, biasanya pengunjung yang datang ke MTI Muntok melaksanakan riset, program studi sekolah.

“Walaupun saat ini kunjungan dialihkan ke gedung sementara terletak di bawah gedung MTI Mentok, tak menyurut minat pengunjung berkunjung ke MTI Mentok,” tambahnya.

Salah satu siswi kelas IV SDIT Alam Cahaya Toboali, Saza mengatakan, dirinya banyak mengetahui tentang sejarah kota Mentok setelah mengunjungi Museum.

“Sangat senang mendapatkan pembelajaran di Museum Timah Mentok, ada sejarah timah, perang dunia ke-2 dan kisah presiden pertama Indonesia yang di asingkan di kota muntok,” katanya.

Pada hari kedua siswa siswi berkunjung ke Pasanggrahan Soekarano, yang mana ternyata Pasanggrahan ini adalah tempat dimana presiden Indonesia pertama, yaitu Ir. Soekarno di asingkan.

Setelah berkeliling di Pasanggrahan Soekarano siswa siswi melanjutkan perjalanan ke tanjung kaliang, disana terdapat sejarah perawat Australia yang di bom kapalnya oleh Jepang, dan perjalanan terakhir dari siswa siswi SDIT Alam Cahaya yaitu ke tempat yang paling ikonik di Muntok, yaitu Pasanggrahan Menumbing.

Kepala sekolah SDIT Alam Cahaya Anggi Agafi S.Pd menuturkan, tujuan outing clas kali ini mengenalkan tempat sejarah yang ada di kota Muntok. Agafi berharap siswa siswi nya dapat mengetahui langsung sejarah masa lalu yang terdapat di MTI Muntok.

“Mengenalkan tempat-tempat bersejarah yang ada di kota muntok, seperti musium timah, Pasanggrahan Soekarano dan Pasanggrahan Menumbing, harapannya agar siswa/i kami dapat mengambil hikmah/pelajaran dari sejarah masa lalu,” tuturnya.

Apri selaku guru SDIT Alam Cahaya Toboali mengatakan outing class merupakan salah satu program unggulan sekolah. Karena menurut Apri para murid ke lapangan untuk mengetahui langsung sejarah yang ada di Bangka khususnya kota Muntok.

“Kegiatan ini salah satu pembelajaran di SD kami, siswa langsung ke lapangan untuk mengetahui tentang sejarah yang ada di Mentok. Kami jauh-jauh ke Mentok untuk belajar sejarah kota Mentok, tentang pahlawan dan Museum TImah Indonesia Mentok,” tutupnya. (nov)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *