TOBOALI, Babelsatu.com – Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid akhirnya hadir menjadi penengah setelah di protes oleh Pelatih dan Atlet terkait bonus atlet yang dinilai tidak sesuai dengan janji ketua KONI Bangka Selatan dan Pemkab Bangka Selatan kepada atlet yang berlaga di Porprov VI Bangka Barat 2023.
Kehadiran orang nomor satu di Bangka Selatan ini pada saat dilakukan diskusi terkait persoalan bonus atlet KONI Bangka Selatan dalam ajang Porprov VI Bangka Barat di Balai Wisata Simpang Lima Toboali, Rabu 1/11/2023) malam.
“Sebetulnya ada simpang siur berita yang kejelasannya tidak ada. Makanya saya coba jadi wasit yang baiklah, jadi penengah yang baik, dan jelas tadi atlet-atlet juga sebetulnya tidak menyalahi pemerintah daerah, akan tetapi tugas pemerintah daerah itu adalah memberikan solusi kepada seluruh masyarakatnya dan atlet termasuk masyarakat Bangka Selatan,” ujar Riza Herdavid kepada seluruh Pelatih dan Atlet yang hadir malam itu
Menurut Riza ada miskomunikasi yang terjadi antar mereka, sehingga dirinya harus melakukan evaluasi dengan membekukan dana KONI di tahun 2024 mendatang.
“Ketika miskomunikasi itu terjadi, saya masuk ke ranah ini, saya perjelas, saya pertegas, bahwa saya akan evaluasi. Pertama yang saya lakukan mencoba membekukan dana KONI untuk anggaran induk tahun 2024,” tegas Riza.
Selanjutnya dirinya akan membicarakan hal ini kepada TAPD untuk segera dibahas dalam rapat terkait penambahan bonus tersebut serta konsultasi langsung dengan cabor dan pihak-pihak atlet, bahwa di tahun depan penambahan bonusnya sedang di rapatkan dan sedang dibicarakan,” jelasnya.
Riza menambahkan, untuk besarannya nanti akan dilihat pada kemampuan keuangan daerah dan dirinya memastikan dan berjanji untuk penambahan akan dilakukan pada penganggaran induk di tahun 2024, yang jelas janji dari Bupati Bangka Selatan, bahwa bonus akan ditambah di penganggaran induk 2024.
“Saya minta dukungan kawan-kawan di Komisi dua untuk mengegolkan apa yang menjadi usulan kawan-kawan atlet agar semangat mereka tetap ada tidak pudar mereka terus berjuang mereka adalah pahlawan-pahlawan Bangka Selatan,” ungkap Riza.
Dirinya berharap keputusan yang diambil akan menjadi sebuah keputusan yang adil untuk semuanya, baik bagi atlet-atlet dan pelatih serta cabor yang ada di Kabupaten Bangka Selatan.
Sementara, Ketua KONI Bangka Selatan, Akbar Alfaddjeri, S.E usai diskusi soal bonus atlet di Balai Wisata Simpang Lima Toboali, kepada wartawan membenarkan pada tanggal 2 November tahun 2022 lalu sempat membahas anggaran hibah KONI bersama dengan TAPD dan komisi dua DPRD Bangka Selatan.
Beberapa kesepakatan yang dibahas dalam rapat tersebut kata Akbar juga hadiri oleh Sekretaris Daerah, Eddy, Kepala Bakuda, Agus dan Kepala Bappeda, Herman tersmasuk Kadispora pada saat itu, Hefy dan Kabidnya membahas anggaran hibah tahun 2023 dengan cakupan poin-poin yang direalisasikan oleh KONI dan Pemkab Basel yang salah satu nya bonus atlet.
Menanggapi pembekuan dana KONI oleh Bupati Bangka pada anggaran induk tahun 2024 mendatang, Akbar mengaku semua itu diserahkan kepada pemerintah daerah. “Semua itu kami serahkan kepada pemerintah daerah yang mana pemerintah daerah mengkaji menilai bagaimana kinerja KONI mungkin kinerja KONI tidak memuaskan di mata pemerintah kabupaten Bangka Selatan itu kami sudah berbuat semaksimal mungkin dan hasilnya ya penilaian nya seperti ini,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan, Firmansyah mengatakan, dirinya mengetahui pihak KONI Bangka Selatan mengajukan usulan untuk pencarian dana hibah pada bulan April 2023.
Sebelumnya informasi ia dapatkan, KONI Bangka Selatan mengusulkan sebesar Rp 10 miliar. namun, menurut Firman yang diakomodir itu hanya Rp 5 miliar.
“Memang itulah kondisi kenyataan di lapangan, karena pertama anggaran kita pada saat itu memang terbatas, proses awal dana hibah satu tahun sebelum 2023 itu sudah di bahas, nah saya kebetulan masuk di Januari 2023. pada saat bulan April mereka mengusulkan untuk pencarian dana hibah,” ungkapnya. (nov)