TOBOALI, Babelsatu.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangka Selatan menggelar acara penyerahan bonus kepada atlet berprestasi yang ikut berlaga pada ajang Porprov VI di Kabupaten Bangka Barat beberapa waktu lalu.
Namun kegiatan yang berlangsung di GOR Sport Center Toboali, Bangka Selatan, Rabu (1/11/2023) ini berubah menjadi ajang luapan kekecewaan dan protes dari sejumlah pelatih atlet.
Pelatih Atlet Catur KONI Bangka Selatan, Adi Sandra yang turut andil mengharumkan nama Bangka Selatan pada Porprov VI Kabupaten Bangka Barat lalu mengaku kecewa kepada Pemkab Bangka Selatan.
Kekecewaan tersebut ia lontarkan langsung dihadapan Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bangka Selatan, Firmansyah, SH.,MM, serta didengar oleh khalayak ramai termasuk seluruh Atlet KONI Kabupaten Bangka Selatan yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut Adi, Pemkab Bangka Selatan kurang memperhatikan kemajuan olahraga di Bangka Selatan, khususnya kepada para Atlet dan pelatih KONI Bangka Selatan yang telah berusaha sekuat tenaga meluangkan waktu dan pikiran dalam ajang Porprov VI Babar.
Adi juga turut memprotes ketidakhadiran Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid dan Ketua KONI Bangka Selatan, Akbar Alfaddjeri, S.E dalam acara penting seperti ini.
Kata Adi, Bupati Bangka Selatan lebih mementingkan hadir pada acara hura hura di pinggir pantai ketimbang acara besar seperti penyerahan bonus atlet ini.
“Harusnya hari ini hadir Bupati Bangka Selatan dan ketua KONI Bangka Selatan, kenapa kegiatan seperti ini tidak dihadiri, tetapi kalau acara-acara besar di pinggir pantai hadir apakah memang kabupaten Bangka Selatan kurang menghargai dan mengapresiasi jasa pejuang atlet dan pelatihnya, ” ungkap Adi Kesal.
Bobrok KONi Basel Saat Porprov VI di Bangka Barat
Selain Adi, Ketua Percasi KONI Bangka Selatan, Dadang juga turut meluapkan rasa kekecewaannya dan kesedihnya atas kondisi yang dialami atlenya saat berlaga di Porprov VI Babar.
Ia menceritakan, betapa sengsaranya Atlet yang ia bawa saat mengikuti Porprov tersebut. Ia bahkan mengetahui sendiri ketika atlet nya harus menelpon istrinya untuk meminta uang selama berlaga di ajang Porprov VI Babar.
“Pernah Pak, atlet kami 3 kali nelpon istrinya untuk minta uang selama di sana untuk mengharumkan nama kabupaten Bangka Selatan ini. tetapi hari ini kecewa, karena ketua KONI tidak hadir sementara Pemda melalui Dispora cuma menyampaikan anggaran untuk atlet dan pelatih jauh dari yang dijanjikan.,” ungkap Dadang menceritakan keburukan KONI Basel.
Dadang menilai, dengan kondisi yang ada tersebut patut diduga ada ketidak harmonisan antara Pemerintah Daerah kabupaten Bangka Selatan dengan KONI Bangka Selatan sehingga imbasnya mengakibatkan kekecewaan terhadap para atlet dan pelatih KONI Bangka Selatan.
Pemda dan KONI Basel Ingkar Janji
Rupanya kekecewaan para Pelatih dan Atlet bukan karena ketidakhadiran Bupati dan Ketua KONI Bangka Selatan saja, namun dari segi bonus yang dijanjikan sebesar 30 juta kepada setiap atlet peraih medali emas juga tidak dipenuhi oleh Bupati dan Ketua KONI.
Padahal dalam rapat anggaran Tahun 2022 lalu, Pemkab Basel yang di hadiri oleh Sekda, Kepala Dinas Bakuda, Kepala Dinas Bapedda, Kepala Dispora termasuk Ketua Komisi Dua DPRD Bangka Selatan dan unsur pimpinan KONI menjanjikan bonus Rp 30 juta kepada atlet peraih medali emas, hal tersebut tertuang dalam berita acara pada tahun 2022 lalu.
Namun kenyataannya pada saat acara penyerahan bonus atlet Porprov VI ini, Pemkab Basel menyatakan hanya sanggup membayar bonus sebesar Rp 12 juta saja dan sisanya Rp 18 juta akan dibayar pada tahun depan 2024.
Persoalan ini bukan baru terjadi tahun 2023 ini saja, bahkan Dadang juga membongkar bila tahun sebelumnya Ketua KONI juga menyampaikan bahwa bonus atlet itu Rp 30 juta.
“Itu masih ada di media pak, artinya kami tidak tahu hubungan KONI dengan Pemda ini. Tetapi kami ambil garis bawahnya, bahwa hubungan KONI dengan Pemerintah Daerah ini tidak harmonis,” ungkap Dadang.
Dadang menambahkan, bagaimana mana mau harmonis untuk menciptakan dan mengeluarkan dana yang sudah di anggarkan, yang sudah di sediakan, yang seharusnya sudah ada tetapi akhirnya jadi kecewa seperti ini,.
“Bayangkan saja pak, atlet kami yang berangkat ke sana berapa hari berapa malam, anak istri ditinggalkan, pekerjaan di tinggalkan, tetapi harapan dari kawan-kawan atlet dan pelatih hari ini terasa sangat-sangat menyedihkan,” luapnya.
Sikap protes ini juga turut disampaikan dari pelatih cabor boxing dan dari atlet cabor panahan.
Menanggapi rasa kecewa dan protes tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan, Firmansyah juga merasa kecewa kepada Ketua KONI Bangka Selatan, Akbar Alfaddjeri, S.E yang tidak menghadiri acara ini.
“Kawan-kawan lihat sendiri lah, kondisinya kawan-kawan atlet, pelatih, itu kan untuk sementara ini minta tunda, minta diatur ulang jadwal, dalam arti menolak untuk menandatangani proses pencarian. Karena bonus yang digadang-gadang yang diharap mereka dari statement nya ketua KONI itu tidak sesuai dengan apa yang akan di berikan,” ujar Firmansyah. (nov)