Sekretaris Daerah (Sekda) Basel, Eddy Supriadi mengatakan, penanaman pohon mangrove yang digagas oleh PT Timah Tbk ini guna menjadi tempat berlindung habitat satwa liar, perbaikan iklim mikro guna mengurangi polusi udara.
“Selain itu dengan adanya penanaman pohon mangrove akan berperan penting dalam ekologi laut dan lingkungan pantai, mencegah pengikisan garis pantai. Pada garis pantai dan daratan, mangrove bermanfaat sebagai pelindung terhadap gelombang dan angin, penahan intrusi air laut dan penahan lumpur serta perangkap sedimen,” kata Eddy.
Ia mengatakan, program rehabilitasi untuk hutan mangrove sangat diperlukan untuk mengembalikan kelestarian lingkungan pesisir dan mengembalikan habitat flora dan fauna hutan mangrove yang hidup pada ekosistem hutan mangrove.
“Dengan dilaksanakannya program rehabilitasi mangrove akan terciptanya suatu lingkungan ekosistem hutan mangrove yang baik dan berdaya fungsi untuk kehidupan di lingkungan dan masyarakat pesisir pada umumnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Eddy, dampak yang dapat dirasakan dengan adanya hutan mangrove, kawasan tersebut menjadi hijau, teduh dan asri.
“Untuk itu marilah kita jaga kelestarian lingkungan di lingkungan kita masing-masing agar apa yang kita lakukan menjadi bermanfaat untuk pribadi kita dan masyarakat di sekitar lingkungan kita yang pada gilirannya tanpa kita sadari secara akumulatif bermanfaat untuk iklim makro di Kabupaten Bangka Selatan yang kita cintai ini,” paparnya.
Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak terkait yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan penanaman pohon mangrove tersebut.
“Atas nama Pemkab Bangka Selatan, saya mengapresiasi kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kegiatan ini terutama kepada PT Timah Tbk, Pemerintah Desa Tukak dan seluruh masyarakat Desa Tukak,” ungkapnya.
“Semoga peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Mangrove Sedunia Tahun 2023 ini menjadi titik awal dalam selalu menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita,” pungkasnya.(pt.timah/naf)
