Disdik Pangkalpinang Implementasikan Kurikulum Merdeka dengan Lomba Senam Kreasi

PANGKLAPINANG, Babelsatu.com – Dinas Pendidkan (Disdik) Kota Pangkalpinang  menggelar lomba senam kreasi dengan lagu pelajar pancasila sebagai langkah tepat untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka yang merupakan program strategis pemerintah pusat.

Kegiatan dilaksanakan oleh Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal Disdik Kota Pangkalpinang, Rabu (31/05/2023) dengan mengikutsertakan 38 grup peserta didik PAUD di Pangkalpinang untuk meningkatkan kreatifitas para pendidik PAUD di kota Pangkalpinang.

Bacaan Lainnya

Hebatnya lagi, kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Disdik kota Pangkalpinang ini tidak menggunakan dana APBD, namun dengan cara menggaet pihak sponsor untuk memberikan hadiah berupa tropy dan uang tunai sebagai bonus kepada pemenang juara 1, 2 dan 3.

 

Ketua Panitia Lomba yang juga Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Disdik Kota Pangkalpinang, Effendi, S.IKom, MM kepada media mengatakan, pelajar pancasila adalah bagian dari kurikulum merdeka dengan tujuan menanamkan nilai-nilai atau dimensi pancasila yang harus di implentasikan di satuan pendidikan mulai jenjang PAUD sampai jenjang SMA dan seterusnya.

 

Juara 1
Juara 2
Juara 3
Juara 4

“Pancasila bukan sebagai dasar negara saja, tetapi harus di implentasikan di satuan pendidikan mulai jenjang PAUD sampai SMA dan seterusnya, Tapi karena kita fokusnya PAUD, maka kita laksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan kreatifitas para pendidik PAUD,” jelasnya

Monica Haprinda

Kegiatan ini kata Effendi, belum pernah dilaksnakan dan merupakan yang pertama kali di kota Pangkalpinang. Untuk itu panitia lomba menghadirkan Bunda PAUD, Monica Haprinda saat pengumuman dan pemberian hadiah kepada pemenang agar para peserta lebih bersemangat.

Lomba ini juga lanjutnya, sebagai gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan Bunda PAUD sebagai motor penggerak di daerah  untuk membumikan program kemenrtian tersebut.

Menurut Effendi, selama ini untuk masuk SD terkesan harus bisa baca tulis,  maka di buatlah oleh pemerintah pusat program transisi PAUD  ke SD yang menyenangkan dengan fokus pada tahun pertama ini perekrutan siswa SD tidak boleh menggunakan tes baca tulis dan diharapkan penerimaan siswa SD baru diterapkan dengan tingkat kemampuan anak.

“Anak PAUD belajarnya masih sambil bermain bukan seperti anak SD, pola ini di ambil dari TK”, ujarnya.

Panitia Lomba

Effendi menambahkan, untuk penyesuaian ketika masuk kelas 1 dan 2 nanti, Disdik Pangkalpinang akan melakukan sosialisasi kepada pengajarnya khusus guru kelas rendah akan dikirimkan untuk mengikuti Bimtek agar dapat menjadikan pembelajaran di kelas rendah itu menyenangkan. (naf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *