Keterbatasan Listrik Hantarkan Putri Berdarah “Habang” Ini ke Pentagon, Amerika

JAKARTA, Babelsatu.com – Pemadaman listrik yang terjadi beberapa hari belakangan ini membuat jengkel sebagian masyarakat di Pulau Bangka, hal tersebut bukan tanpa alasan, kegembiraan menyambut bulan suci ramadhan harus berubah menjadi keluhan. Bahkan tidak sedikit, lontaran keluhan itu di posting melalui media sosial seperti facebook, instagram ataupun whatsapp.

Tak kalah marak, pemberitaan media cetak dan online pun ramai menghiasi ruang informasi publik. Isinya pun beragam, dari mulai penjelasan dan update berita penanganan dari pihak PLN, respon masyarakat, himbauan pemerintah, tanggapan legislatif, bahkan sampai pendapat akademisi. Ditengah hiruk-pikuk nya pemberitaan dan respon fenomena pemadaman listrik di Pulau Bangka ini, justru terselip cerita yang menarik.

Bacaan Lainnya

Kisah inspiratif ini datang dari seorang ayah yang bangga dengan prestasi dan keberhasilan putrinya dalam mewujudkan cita-cita.

Ayah yang memiliki nama lengkap Arvant Jatmiko, mulai menceritakan saat di wawancara tim peliputan berita Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan pada Selasa, 21 Maret 2023.

Arvant sendiri merupakan salah satu asli orang Toboali, Kabupaten Bangka Selatan yang saat ini sudah berdomisili di Jakarta. Arvant menceritakan bahwa kondisi pemadaman listrik di Toboali belasan tahun silam telah membuat anak tertuanya bercita cita kuat untuk menjadi ahli energi. Agar nantinya dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik, khusus nya di kampung halamannya yaitu Toboali.

Berawal ketika Bella, putrinya saat itu untuk pertama kali diajak pulang ke kampung halaman kakek neneknya di Toboali pada tahun 2011 silam. Sepanjang perjalanan ketika melewati beberapa desa di wilayah Bangka Selatan sampai ke kota Toboali, justru disambut dengan suasana malam yang gelap gulita disebabkan adanya pemadaman listrik. Begitu pun kondisi rumah kakek dan nenek nya di kawasan Ampera, Toboali, yang hanya menggunakan penerangan seadanya.

Perasaan kesal keluarga pun menyeruak karena suasana kebahagiaan saat berkumpul bersama keluarga besar di malam hari terpaksa mereka lewati dengan penerangan seadanya. Kondisi yang sama sekali jauh berbeda dibandingkan dengan Jakarta dalam ketersediaan listrik, hal itu membuat Bella prihatin dan bertekad suatu saat akan membantu menyediakan kebutuhan listrik di kampung halamannya.

Bertekad mewujudkan cita-cita tersebut, setelah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah nya di Jakarta, Bella melanjutkan kuliah di UC Berkeley, San Francisco Amerika Serikat. Jurusan kuliah yang dipilihnya adalah renewable energy.

Berkat ketekunannya selama pendidikan, Bella berhasil memperoleh fasilitasi bantuan pendidikan sekaligus tawaran kerja dari Pemerintah Amerika. Tawaran bekerja sebagai pakar energi pada Departemen Pertahanan Amerika di Pentagon itu pun tidak di sia-siakan Bella. Setelah selesai studinya, putri pasangan Arvant Jatmiko dan Femylia ini pun langsung berkarir sebagai salah satu pakar energi di negara super power tersebut hingga saat ini.

Ketika dikonfirmasi terkait masih adanya pemadaman listrik yang terjadi di kampung halamannya, Arvant mengaku prihatin seraya berharap agar hal seperti ini tidak terjadi lagi dimasa mendatang.

Menurutnya, energi listrik merupakan aspek vital yang berdampak di hampir seluruh sendi aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, supply listrik harus dipastikan terpenuhi dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat.

Disamping itu, produksi listrik harus sudah mulai bertransformasi menuju sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan, karena pola itulah yang diterapkan di negara negara maju. tambahnya.

Disela-sela cerita mengenai putri nya, Arvant memuji perkembangan kampung halamannya yang terlihat semakin menarik, khusus nya sekitar Himpang Lima Habang dibawah kepemimpinan Bupati saat ini, Sesekali dia pun bercerita nostalgia saat bersama teman-teman kecilnya di Kawasan Aik Lingge, Teladan. Mengakhiri wawancara dengan tim redaksi, Arvant berpesan agar anak-anak Bangka Selatan.

Lebih giat belajar serta mengisi waktu nya dengan hal-hal yang positif. Menurutnya, kualitas anak-anak Bangka Selatan saat ini tidak kalah dengan daerah lain. Itu terbukti dari putrinya yang berdarah “habang”(Toboali ) mampu bekerja sebagai pakar energi di Pusat Pertahanan Amerika, Pentagon. (novstdi)

(Sumber : Dikominfo Basel)

Pos terkait