PANGKALPINANG, Babelsatu.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Pencanangan Wisata Bebas Nyamuk dalam acara puncak Peringatan Hari Pengendalian Nyamuk (HPN) Tahun 2022 dengan tajuk “Wisata Bebas Nyamuk” digelar di Hotel Soll Marina Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (15/11/22 ).
Kegiatan peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di tanah air, di mana penyelenggaraan Tahun 2022 di gelar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingat daerah ini sebagai daerah tujuan wisata, sehingga harus bebas dari nyamuk.
Dalam sambutan Menteri Parekraf RI yang dibacakan oleh Asisten Deputi Pariwisata, pengendalian nyamuk tetap di berikan, tidak hanya untuk kenyamanan dan kesehatan masyarakat, tetapi untuk kesehatan wisatawan.
Tahun 2020 Kemenparekraf telah menerbitkan panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan kestabilan lingkungan untuk destinasi wisata atau di sebut dengan _Cleanliness Health Safety dan Environment_ ( CHSE ).
“Panduan CHSE ini bertujuan bagi pengelola tempat wisata, penyedia tempat wisata dan wisatawan. Paduan ini juga dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta asosiasi usaha profesi untuk mensosialisasi dalam pelaksanaan kesehatan, keselamatan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin dalam sambutan memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf dan Kemenkes dengan harapan, kegiatan yang dimaksud dapat menggugah masyarakat untuk berpartisipasi memberantas jentik-jentik nyamuk. Dimulai dari lingkungan masing-masing sehingga nyamuk Aedes Aegypti tidak berkembang biak.
Kep. Babel sebagai daerah tambang, sekaligus daerah perkebunan sawit dikatakannya patut menjadi perhatian, karena kolong bekas tambang dan perkebunan sawit di sinyalir merupakan tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk.
Oleh sebab itu Pj. Gubernur mengatakan, peringatan HPN ini merupakan momentum yang tepat untuk mengajak semua elemen masyarakat peduli terhadap perkembangbiakan nyamuk, karena nyamuk penyebab terjadinya berbagai jenis penyakit, seperti malaria, Deman Berdarah Dengue (DBD), chikungunya, maupun demam zika.
Lebih jauh Ridwan Djamaluddin menuturkan, Kep. Babel sebagai tempat wisata alam, tentunya harus bebas dari nyamuk, sehingga wisatawan yang datang merasa aman dari serangan nyamuk.
“Kita akan membangun pariwisata berbasis kesehatan, sehingga nantinya banyak orang datang ke Kep. Babel,” ujar Ridwan.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov. Kep. Babel Andri Nurtito kepada awak media menuturkan, untuk menuju pariwisata berkualitas, tentunya pariwisata yang sehat, yaitu tempat wisata yang bebas dari nyamuk.
“Kita tentunya apresiasi kolaborasi Kemenparekraf dengan Kemenkes dalam menciptakan wisata yang bermutu, yaitu wisata bebas nyamuk, seiring peringatan HPN Tahun 2022,” ujar Andri.(Red)