Konten Spesial

Kopiah Resam Aloeng Handycraft Asal Dendang Tembus Pasar Nasional

*PT Timah Tbk Bantu Pasarkan Produk Pengrajin*

BANGKA BARAT, Babelsatu.com – Pemuda asal Dendang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat Suriadi (29) tak gentar mempromosikan kopiah resam yang diproduksi di Desa mereka.

Keinginan pria yang kerap disapa Ahmat ini muncul karena mau membantu usaha orang tuanya yang juga pengrajin kopiah resam.
Ahmat mulai mempromosikan kopiah resam dengan brand Aloeng Hardycraft. Tidak hanya menjual produk kerajinan orang tuanya ia juga mempromosikan kopiah resam dari pengrajin lainnya di Desa mereka.
Bacaan Lainnya

Ia menceritakan, para perajin kopiah resam mengeluhkan sulit untuk menjual produk. Jika tidak terjual maka modal yang mereka gunakan tidak berputar.

Hal inilah yang membuat Ahmat berkeinginan untuk membantu pemasaran kopiah resam. Sampai pada akhirnya dirinya bertemu Direktur Utama PT TIMAH Tbk dalam sebuah kesempatan. Ia langsung mempromosikan kopiah resam dari Desa Dendang.

“Waktu itu saya mahasiswa dan diajak  kita pak Dirut waktu itu pak Riza ke Tins Galery melihat produk khas Babel, ternyata kopiah resam belum ada. Langsung  kita tawarkan, Dirut menyambut baik dan akhirnya kami mengikuti program Mitra Binaan PT TIMAH,” ujarnya.

Setelah menjadi Mitra Binaan PT TIMAH Tbk produk Kopiah Resam Aloeng Handycraft mulai dipasarkan ke berbagai galeri seperti di Tins Galery, Galeri di Bandara Depati Amir.

Selain itu, Menurut Ahmat Ia juga difasilitasi PT TIMAH Tbk untuk mengikuti pameran di nasional untuk mempromosikan produknya. Dari Pameran ini dirinya mulai kebanjiran pesenan.

“Pernah diajak PT Timah mengikuti pameran UMKM di Solo dan produk UMKM di DPRD Provinsi. Selain itu produk juga dipamerkan pada saat seminar, even-even, serta berbagai moment lainnya. Dari sinilah kita kebanjiran order bahkan mencapai 100 pacs,” ungkap Ahmad.

Dengan semakin banyaknya pesenan, katanya dapat membantu ekonomi para pengrajin kopiah resam di Desa mereka.

Menurutnya, harga kopiah resam yang ditawarkan beragam tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatan,  serta jangka waktu pembuatan.

“Untuk harga kita bervariasi , jenis kasar dihargai Rp100 ribu, jenis halus Rp200 -400 rb, dan super Rp500 ribu keatas, tergantung dengan bahan serta proses pembuatan kopiah resam, bahkan pesanan khusus dihargai Rp 3 juta,” ucapnya.

Suriadi bersyukur setelah menjadi mitra binaan PT Timah, kini ia dapat menampung dan memasarkan produk lokal warga desa Dendang.

“Alhamdulillah dengan gencar pemasaran , dengan modal yang diberikan PT TIMAH Tbk, saya dapat membeli produk masyarakat langsung untuk dipasarkan baik offline dan online, karena barang tidak rusak. Terima kasih PT TIMAH Tbk atas bantuannya untuk  menggerakkan UMKM di desa Dendang,” ucapnya.

Kedepan, Ia berencana membuat galeri kopiah resam untuk mendongkrak penjualan.

“Kedepan pingin mengemas produk lebih menarik, dibuat kotak tempat Kopiah Resam, dan  mau membuat galeri khusus kopiah  resam di desa. Dengan demikian dapat lebih menarik minat pengunjung untuk datang berkunjung dan membeli produk UMKM  yang  merupakan produk andalan desa,” kata Suriadi.

Sementara itu, Kartini (45) orang tua Suriadi yang juga pengrajin kopiah resam, mengatakan membuat kopiah resam telah menjadi tradisi masyarakat yang diajarkan secara turun temurun.

“Sudah menjadi tradisi yang diajarkan secara turun temurun, sebelumnya untuk kebutuhan beribadah keluarga,  ternyata diminati orang lain dan saat ini menjadi mata pencaharian warga desa  Dendang,”kata Kartini. (pt.timah/naf)

Pos terkait

error:
Exit mobile version