PANGKALPINANG, Babelsatu.com– Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terima kunjungan sekaligus silahturahmi kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesi (KNPI) Provinsi Kep. Babel di ruang kerja Ketua DPRD, Selasa (25/10).
Dikesempatan tersebut Ketua KNPI, Remil Yanus Salalima menyampaikan selain bersilahturahmi dengan ketua DPRD juga berdiskusi terkait permasalahan pembagunan kepemudaan di Provinsi Kep. Babel serta mengundang ketua DPRD untuk hadir dalam kegiatan pemuda dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober nantinya.
“Kami hadir disini selain bersilahturahmi juga ingin mengundang pak ketua untuk hadir di acara ‘Kumpul Pemuda Se-Bangka Belitung’ yang rencananya akan diadakan dari tanggal 27-29 Oktober,” ungkapnya.
Dimana pesertanya adalah utusan pemuda dari kabupaten/kota dan pengurus tingkat kecamatan se-Kep. Babel dengan total peserta kurang lebih 100 orang dan ditambah pengurus serta anggota DPD KNPI Provinsi Kep. Babel.
“Salah satu agenda kegiatannya adalah seminar pemuda yang mengusung tema ‘Arah dan Kebijakan Pembangunan Kepemudaan di Provinsi Kep. Babel’,” tukasnya.
Dijelaskannya kegiatan ini tercetus karena melihat kondisi pembangunan kepemudaan di provinsi Kep. Babel yang sangat minim. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memaksimalkan peran pemuda dengan melahirkan dan memberikan ide-ide dan masukkan kepada eksekutif dan legislatif selaku kebijakan dalam rangka mengambil arah kebijakan pembangunan provinsi Kep. Babel kedepannya, terutama pembangunan SDM yang berkualitas.
“Kami berharap nantinya akan ada dukungan dari eksekutif dan legislatif terhadap pembangunan kepemudaan di Bangka Belitung,” harapnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua DPRD Provinsi Kep. Babel, Herman Suhadi mengatakan bahwa pembangunan Pemuda atau Generasi penerus bangsa merupakan tanggung jawab bersama. Untuk menghasilkan pemuda yang produktif dan berkemandirian harus pula diberikan ruang, sarana dan prasarana yang memadai dalam berkreatifitas.
“Apa yang kita harapkan dari pemuda kalau sarana dan prasarana tidak kita lengkapi. Seperti halnya ketika kita berharap produksi yang banyak dari seorang petani, jangankan pupuk, sarana produksi (saprodi) cangkul pun tidak ada,” ucapnya.
Jadi jangan berharap lebih kepada pemuda ketika kita khususnya pemerintah tidak mensupport pemuda itu sendiri dalam mengaktualisasikan dirinya seperti halnya keberpihakan anggaran bagi pembangunan kepemudaan.
Untuk itu menurutnya, pemuda haruslah diberikan kegiatan-kegiatan positif terlebih ditengah kondisi zaman yang semakin bebas dan tidak terkendali. Sehingga pengaruh lingkungan mampu mengarahkan pemuda ke arah yang tidak produktif.
“Saya siap menerima masukkan dan menyampaikan ide-ide kawan-kawan guna kemajuan pembangunan kepemudaan di Kep. Babel untuk diperjuangkan di badan anggaran,” tutupnya.(Red)