PANGKALPINANG, Babelsatu.com – PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk memacu pelaku UMKM agar naik kelas. UMKM memliki peran penting untuk menggerakkan ekonomi, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu, PT Timah Tbk terus mendorong mitra binaan PT Timah Tbk untuk bisa naik kelas. Pada tahun 2021 sebanyak 55 mitra binaan PT Timah Tbk yang berhasil naik kelas.
Pelaku UMKM mitra binaan PT Timah Tbk ini bisa naik kelas karena memenuhi beberapa kriteria seperti peningkatan jumlah pegawai, peningkatan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi, peningkatan omset, pelibatan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk, meningkatkan pemasaran produk di luar kota/negeri dan bisa memperoleh sertifikat nasional/internasional.
Melaui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk mendorong pelaku UMKM untuk bisa naik kelas. Upaya yang dilakukan yakni dengan memasarkan produk UMKM ke pasar digital diantaranya melalui Pasar Digital UMKM BUMN (PaDI), meningkatkan pemasaran produk melalui Tins Gallery dan Galery Serumpun Sebalai.
Selain itu, PT Timah Tbk juga membawa mitra binaan potensial untuk memasarkan produk dalam ajang pameran tingkat nasional. Tak sampai di situ, PT Timah Tbk juga melakukan pembinaaan bagi para mitra binaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, pihaknya menargetkan tahun 2022 ini ada 50 mitra binaan lagi yang bisa naik kelas.
“Berdasarkan indikator itu ada 55 mitra binaan yang telah naik kelas, hal ini dilihat dari adanya peningkatan omset, pemasaran, kemudian juga pemberian lapangan pekerjaan. dan melihat hal yang baik ini, di Tahun 2022 PT Timah Tbk berencana menargetkan peningkatan jumlah sampai dengan 50 mitra binaan lagi yang bisa naik kelas, mari kita dukung bersama,” katanya.
Salah satu mitra binaaan PT Timah Tbk yang naik kelas, Sinar warga Desa Batu Limau, Kecamatan Ungar, Kebupaten Karimun, mengatakan sejak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk usaha pembuatan sagunya semakin berkembang. Dimana saat ini dirinya bisa meningkatkan produksi dengan kisaraan 5-6 ton per bulan, selain itu tenaga kerjanya juga bertambah menjadi empat orang.
Sinar menyebutkan, bahkan dirinya bisa memperluas kebun sagu sebagai bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sagu. Tak hanya membantu permdolan, menurut Sinar PT Timah Tbk juga membantu mempromosikan produknya.
“Saya sudah mulai usaha ini sekitar 30 tahun yang lalu, tapi setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk usaha saya perlahan mulai berkembang pesat. PT Timah bahkan membantu agar produk saya bisa menembus pasar internasional, tapi ini sedang diusahakan,” katanya.
Baginya, untuk menjalankan memang harus didukung dengan modal yang kuat, tak hanya itu faktor pemasaran juga sangat penting sehingga bisa meningkatkan omset yang berdampak pada peningkatan tenaga kerja dan pendapatan.
Senada, Yayan Jeka mitra binaan PT Timah Tbk di Belitung yang sukses mengembangkan usaha kue keringnya. Ia mengatakan bahkan dirinya kini telah memiliki dua rumah produksi bisa menyewa ruko untuk memasarkan produknya.
“Kalau untuk hari-hari biasa saya biasanya mempekerjakan enam orang, tapi untuk hari besar seperti lebaran bisa sampai 12 orang yang bekerja. Dulu usaha saya ini hanya saya sendiri yang kerja, sekarang Alhamdullillah setelah jadi mitra binaan PT Timah Tbk bisa berkembang pesat,” katanya.
Tak hanya itu, Herawati mitra binaan PT Timah Tbk di Pulau Bangka juga telah menjajal marketplace untuk memasarkan produk sirup jeruk kuncinya. Hera menceritakan sejak produknya dijual melalui PaDi UMKM omsetnya juga turut meningkat.
“PT Timah gencar membantu kami mempromosikan produk, tidak hanya mengkonsumsi produk UMKM, PT Timah Tbk juga menjadikan produk kami sebagai oleh-oleh. Selain itu kami juga dilibatkan dalam beberapa pameran. Sekarang produk kami juga sudah di PaDi UMKM atas binaan dari PT Timah Tbk,” katanya. (timah/naf)