BANGKA SELATAN, Babelsatu.com – Udang vaname saat ini menjadi komoditas primadona di Bangka Belitung, udang kualitas ekspor ini memiliki harga yang ekonomis. Melihat peluang ini, PT Timah Tbk melalui CSR memberdayakan Kelompok Budidaya Ikan atau Pokdakan Pemuda Mandiri untuk membudidayakan udang vaname.
Kelompok Budidaya Ikan atau Pokdakan Pemuda Mandiri mengembangkan budidaya udang vaname dengan sistem bioflok yang berlokasi di jalan Merdeka, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
“Sangat lengkap bantuan yang diberikan oleh PT Timah, mulai dari kolam terpal, pemasangan KWH, pakan, benur, pompa oksigen, hingga modal usaha pertamanya pun dibantu oleh PT Timah Tbk,” tutur anggota Kelompok Budidaya Ikan atau Pokdakan Pemuda Mandiri Akbar Jaya, sembari mengecek kadar air pada kolam bioflok saat ditemui baru baru ini.
Sebanyak dua unit bioflok dengan diameter kolam lima meter dan fasilitas lainnya diberikan oleh PT Timah Tbk kepada Kelompok Budidaya Ikan atau Pokdakan Pemuda Mandiri. Pokdakan Pemuda Mandiri melepaskan benur sebanyak 20.000 benih, dengan komposisi 10.000 Benur setiap kolamnya.
Bermodalkan kegigihan dan ilmu yang didapat dari beberapa pelatihan serta seminar yang mereka ikuti, Pokdakan Pemuda Mandiri yakin usaha yang mereka geluti ini akan berhasil.
“Secara pengalaman kami memang belum ada, namun dari pelatihan yang kami ikuti, kami sangat yakin 90% jika budidaya udang vaname ini berhasil,” ungkap Akbar.
Ia menceritakan, untuk tahap awal mereka membutuhkan waktu sekitar dua minggu hingga satu bulan untuk membuat kondisi air sesuai PH yang dibutuhkan untuk menebar Benur udang vaname.
Air menjadi salah satu hal yang vital dalam budidaya ini, karena kondisi air harus sesuai dengan standar. Jika tidak sesuai, maka akan berdampak stres bahkan bisa menyebabkan benur udang mati.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Timah Tbk, dengan bantuan yang diberikan kepada kelompok kami ini. Kami berharap PT Timah dapat membantu pemuda-pemuda yang ada di Bangka Belitung agar terus maju,” kata Akbar.
Akbar menjelaskan, udang vaname memiliki nilai ekonomis yang tinggi, harga per kilogram udang vaname dengan kualitas super bisa mencapai Rp150 ribu, sedangkan untuk kualitas biasa dibanderol dengan harga Rp70 ribu perkilogram.
“Untuk jenis super itu pasarannya Rp 150.000,- sedangkan kalau kualitasnya yang biasa itu dikisaran Rp70.000,” tutup Akbar.
“Dengan program budidaya udang vaname ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi anggota kelompok dan masyarakat sekitar,” harapnya. (pt.timah/naf)