Selain Rumah Produksi, Hazima Juga Terima Bantuan RLH dari PT Timah Tbk

BANGKA, Babelsatu.com – Solehati (69) bersama dua saudaranya Hazima (65) dan Sunanti (54) terharu rumah mereka yang hampir roboh kini telah dibangun permanen. Rumah peninggalan orangtua mereka yang terbuat dari papan sudah sangat memprihatinkan, beberapa bagiannya sudah rusak parah.

Hazima bahkan sempat tak mampu berkata-kata saat menyaksikan penyerahan kunci rumah mereka dari PT Timah Tbk kepada kakaknya Solehati dari Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Alwin Albar yang turut disaksikan Camat Belinyu, Syarli Nopriansyah, Jumat (19/11/2021).

PT Timah Tbk merenovasi rumah warga Jalan Pahlawan 12 Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka untuk meringankan beban mereka dengan memiliki rumah yang layak di masa senja mereka.

Bacaan Lainnya

Program Rumah Layak Huni PT Timah Tbk kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan Charity Week MIND ID dalam rangka memeringati HUT ke-4 MIND ID yang jatuh 27 November mendatang.

Solehati menceritakan, saat hujan tiba mereka kerap waspada karena beberapa bagian rumah yang mengalami kebocoran parah membuat air hujan masuk. Kayu-kayu yang menopang rumah sudah keropos sehingga mengkhawatirkan mereka tertimpa runtuhan kayu.

Dinding papan rumah yang bolong dan tak rapat lagi lantaran termakan usia, juga cukup membahayakan mereka dari ancaman hewan yang masuk ke dalam rumah.

Tak ada pilihan bagi tiga saudara ini, mereka bertahan dengan keadaan ini lantaran tak memiliki biaya untuk memperbaiki rumah yang mereka tempati sejak kecil ini.

“Dulu papan rumahnya hampir roboh, pernah kami hampir tertimpa kayu di dapur yang roboh saat lagi masak. Alhamdullillahnya kami bertiga tidak apa-apa bisa menghindar,” ujar Solehati.

Pekerjaan mereka sebagai buruh cuci dan pembuat sate panggang atau otak-otak daun ini hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sedikit mereka sisipkan untuk biaya pengobatan Solehati yang menderita asma.

“Saya bagian manggang otak-otak, jam 2 dini hari sudah mulai manggang untuk dijual pagi-pagi dititipkan di toko-toko. Adik saya yang membuat otak-otak dia juga bekerja ngambil upah nyuci di rumah orang. Cukuplah kami untuk makan sehari-hari,” ceritanya.

Saat mendengar rumahnya akan direnovasi PT Timah Tbk mereka tak henti-hentinya bersyukur. Mereka bahkan tak pernah menyangka sebelumnya rumah mereka akan direnovasi menjadi permanen seperti saat ini.

“Bermimpi pun tidak karena sadar kami tidak punya biaya untuk memperbaikinya, makanya tidak menyangka sama sekali rumah kami bisa seperti ini. Banyak-banyak terimakasih kepada PT Timah Tbk yang telah membuat rumah kami seperti ini,” timpal Hazima adik Solehati. (timah/naf)

 

Pos terkait