BANGKA SELATAN (Batu Betumpang), Babelsatu.com – Guna meningkatkan ketahanan pangan dan terwujudnya swasembada beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Wakil Ketua DPRD Babel, Muhammad Amin bersama Komisi II DPRD Babel, telusuri areal persawahan di desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (22/09/2021).
Ikut dalam rombongan Muhammad Amin ini Ketua Komisi II Adet Mastur dan sejumlah anggota DPRD Babel yaitu Ferdiansyah, Mulyadi, Ariyanto, Erwandi Rani, Edy Junaidi Foe dan Heryawandi disambut langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Prov Babel, Kepala Pertanian Kab. Bangka selatan, pemerintah desa, BPPL dan para kelompok tani Batu Betumpang.
Untuk menunjang produksi persawahan di tingkat petani, Muhammad Amin berharap, agar irigasi persawahan di desa Batu Betumpang dapat lebih di tingkatkan, pasalnya, jika irigasi tidak optimal dan berfungsi dengan baik maka dapat mengakibatkan padi akan menguning dan tingkat kesuburan tanaman padi jadi terhambat, bahkan terjadinya gagal panen.
“Mari Garap lahan yang kurang produktif, agar menjadi produktif, sehingga adanya peningkatan produksi. dari dulu Bangka Selatan sudah dicanangkan sebagai lumbung pangan di Bangka Belitung, jadi harus ada solusi terhadap permasalahan pangan ini “, ujar Politisi Partai Gerindra ini.
Amin menegaskan, DPRD Babel dalam hal ini akan mendatangi kementerian agar pengairan seperti irigasi dapat diperbaiki’ “Kadang-kadang air mengenangi sawah, ada juga air tidak mengalir ke sawah dan apabila irigasi tidak optimal maka mempengaruhi pertumbuhan padi atau bisa membuat gagal panen”, jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Adet Mastur, mengatakan harus ada sinkronisasi antara petani, pemerintah desa juga stakeholder terkait untuk membangun dan memperbaiki saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik.
“Cadangan pangan di Babel untuk saat ini sudah bekurang apalagi cadangan pangan di kabupaten, maka dari itu kunjungan kami disini mendorong dan mencari solusi apa permasalahan yang dihadapi kelompok tani”, jelasnya.
Adet menyarankan, agar dapat membentuk suatu kelembagaan di tingkat petani, menurutnya, pemberdayaan lahan pertanian harus ada dukungan seluruh Stakeholder terkait. “kami telah mengadakan rapat dengan Bulog untuk pembentukan kelembagaan untuk petani”, ungkap Adet dalam pertemuan ini (rill/naf)