SUNGAILIAT, Babelsatu.com – Kelompok Nelayan Jaya Bersatu Kelurahan Matras, Kabupaten Bangka menerima bantuan dari PT Timah Tbk bersama mitra usaha. Bantuan uang tunai ini diserahkan di kawasan Pantai Matras, Senin (23/8/2021).
Ketua Kelompok Nelayan Jaya Bersatu, Herlim Sutipto menyebutkan bantuan yang diberikan PT Timah Tbk akan digunakan untuk pendalaman tempat labuh perahu nelayan yang mengalami pendangkalan. Ia menyebutkan, setidaknya ada sekitar 60 perahu nelayan yang berlabuh di kawasan itu.
Ia menceritakan, saat cuaca ekstrem seperti saat ini, nelayan kesulitan untuk melabuhkan perahu. Bahkan beberapa waktu lalu sempat ada perahu nelayan yang pecah karena tidak bisa labuh akibat dari pendangkalan.
“Bantuan yang diberikan berupa uang tunai, nantinya akan digunakan untuk pendalaman tempat labuh perahu nelayan. Nantinya akan dikeruk menggunakan PC, biar nelayan tidak was-was lagi kalau mau labuh. Kemarin itu sempat ada perahu dan mesin nelayan pecah karena enggak bisa labuh,” kata lelaki yang kerap disapa Aloy ini.
Menurutnya, berdasarkan hasil kesepakatan dengan anggota kelompok pihaknya mengajukan bantuan pendalaman tempat labuh perahu nelayan kepada PT Timah Tbk, sehingga aktivitas labuh nelayan tidak terganggu lagi. Apalagi saat ini cuaca sedang ektrem.
“Kami berembuk dengan anggota, karena ada kelompok nelayan sebagai wadah, sehingga kami mengajukan bantuan ini dan ternyata diproses oleh PT Timah Tbk. Menghadapi cuaca yang ekstrem ini kalau kami bilang angin utara ini sehingga memang sangat dibutuhkan pengerukan ini agar perahu bisa berlabuh dengan baik,” sebutnya.
Diakuinya, dengan dangkalnya tempat labuh perahu nelayan ini mengganggu aktifitas labuh nelayan, karena harus betul-betul berhati.
“Dengan bantuan pengerukan dari PT Timah Tbk dan mitra sangat memberikan kemudahan bagi nelayan, ketika malam ada gelombang besar atau angin ribut mereka enggak was-was lagi, karena perahu kita sudah tertata dengan baik,” katanya.
Menurutnya, saat ini memang nelayan belum memiliki tempat labuh yang representative dan permanen. Sehingga, tempat labuh nelayan masih seadanya, asalkan bisa digunakan untuk melabuhkan perahu nelayan.
“Ini memang sifatnya hanya sementara, kita juga belum punya solusi karena itu bukan tempat labuh tetap, kalau misalnya pemda atau pariwisata mau pakai kita enggak bisa apa-apa. Ya kita berharap, semoga nanti nelayan punya tempat labuh tetap,” katanya.
Ia berharap, ke depannya sinergi dan kolaborasi antar PT Timah Tbk dengan nelayan akan terus terjalin. Sehingga nantinya, dapat saling mendukung.
“Semoga PT Timah Tbk tetap jadi mitra nelayan, PT Timah Tbk support nelayan, supaya nelayan bisa ke laut dengan tenang. Bantuannya juga lebih sering lagi ke nelayan, mungkin berbentuk mesin, perahu, atau jala. Jadi, nasib nelayan enggak dianggap sepele, tapi bisa sejahtera. Intinya nelayan sebagai mitra PT Timah bisa saling support,” tutupnya. (timah/naf)