BANGKA, Babelsatu.com – Bangka Belitung (Babel) memilki potensi pantai yang begitu indah dan banyak. Tak jarang di pesisir pantainya ditemukan kulit kerang berbagai jenis yang tergeletak begitu saja. Melihat potensi ini, warga Sungailiat, Erliana memanfaatkan peluang tersebut untuk menyulap kulit kerrang menjadi kerajinan.
Ia pun mulai menekuni peluang tersebut dengan cara membuat kerajinan kerang sejak tahun 2017 silam. Sebelumnya, Erliana pernah menekuni berbagai jenis kerajinan seperti akrilik, talikur, flanel dan lainnya. Namun, semua jenis kerajinan ini hanya musiman saja dan tidak bisa bertahan lama.
Keinginannya untuk mengembangkan kerajinan semakin kuat, terlebih setelah Erliana mendapatkan pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kep. Babel.
Dalam pelatihan ini, Erliana diajarkan cara mengkreasikan berbagai kerajinan kerang. “Saya mulai buat kerajinan di tahun 2011, tapi enggak ada yang konsisten hanya musiman semua. Setelah belajar kerajinan kerang itu saya konsisten mengkreasikan, karena kerajinan kerang enggak ada musimnya, enggak ketinggalan zaman lah dan selalu ada peminatnya,” ujar Erliana.
Semula, Erliana memungut kerang dari pantai-pantai yang ada di Bangka, namun bentuk dan jenis yang tidak seragam membuat ia sedikit sulit untuk mengkreasikan kulit kerang sesuai dengan kebutuhannya.
Menurutnya kulit kerang ini banyak didapatkan dari pantai-pantai yang belum banyak pengunjungnya. Beberapa jenis kerang misalnya remis, kerang dara, kerang pipih, simping, dan kerang potong.
“Saya awalnya mengolah sendiri setelah diambil, dibersihkan direndam dengan cairan pemutih, baru dijemur. Cukup lama waktunya. Kadang kerangnya enggak sesuai bentuk mau kreasikan apa jadi bingung,” ujarnya.
Seiring banyaknya permintaan, Erliana mulai kesulitan untuk mengembangkan usaha karena terkendala modal. Ia kemudian memanfaatkan program Pendanaan Usaha Menengah dan Kecil (PUMK) dari PT Timah Tbk untuk menambah modalnya.
Setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, ia mulai berani mendatangkan bahan baku dari luar, memproduksi lebih banyak kerajinannya.
“Alhamdulillah setelah jadi mitra binaan PT Timah Tbk, saya bisa stok bahan baku datangkan kerang yang bentuknya lebih seragam. Bahan bakunya jadi lebih banyak,” ucapnya
Erliana juga menerangkan, sejak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, Ia bisa menjadi memiliki galeri sendiri. Selain itu, produknya bisa dipasarkan ke berbagai tempat.
“Pemasaran produk saya juga lebih luas, karena PT Timah bantu promosi, menyediakan tempat untuk kami jual produk di Tins Gallery. Kami juga diajak pameran untuk semaki mengenalkan produk lebih luas,” katanya.
Menurutnya, berkat PT Timah juga dirinya bisa memiliki galeri, berani menyetok lebih banyak hasil kerajinannya, karena sudah memiliki tempat untuk menjual produknya.
“Sebelumnya, saya hanya buat berdasarkan pesanan. Sekarang saya sudah berani stok. Terimakasih lah kepada PT Timah sudah membantu usaha saya ini,” ujarnya.
Ia berharap, nantinya PT Timah akan tetap konsisten membantu UMKM untuk mengembangkan produknya. Sehingga semakin banyak UMKM yang terbantu. “Jaya selalu PT Timah dengan membantu UMKM bisa membantu ekonomi keluarga, membantu mengembangkan usaha kami,” tutupnya. (rill/naf)