Pangkalpinang, Babelsatu.com– Komitmen dan keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang untuk menutup dan bertanggung jawab memulangkan seluruh pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Teluk Bayur dan Parit 6 patut diacungi jempol.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Radmida Dawam saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) persiapan pemulangan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial tuna susila lokalisasi Parit Enam dan Teluk Bayur, Rabu (10/2) menjelaskan, di dua lokasi tersebut beberapa tempat memang memiliki izin usaha namun disalahgunakan sebagai praktik prostitusi.
Tak Hanya itu. Menurut Radmida, dua lokasi lokalisasi itu juga disinyalir menjadi locus penyebaran Covid-19.
“Maka perlu dilakukan pemeriksaan di sana dan nantinya saat penutupan akan ada pemukulan gong secara resmi oleh pak wali kota bahwa lokasi tersebut ditutup,” kata Radmida di Pangkalpinang.
Kepala Dinas Sosial Pangkalpinang Rika Komarina menjelaskan setelah dua lokalisasi ini resmi ditutup maka pihaknya akan memulangkan para PSK ke daerah asal dengan anggaran Rp 290an juta yang telah disiapkan.
“Jadi setelah ditutup kita akan pulangkan dengan anggaran yang telah ada. Jadi bukan Pemkot mengulurkan waktu, melainkan ada proses dan tahapannya. Bahkan kami juga koordinasi dengan Pemerintah dari masing – masing daerah asal PSK. Tunggu saja, jadi kami tidak main – main. Segera kita tutup permanen lokalisasi ini,” tegas Rika.
Lebih jauh menurut Rika, sebelum para PSK dipulangkan akan dikarantina di sebuah hotel untuk persiapan dan arahan serta juga akan dilakukan swab antigen di lokasi karantina tersebut.
Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Efran mengatakan pihaknya sudah membentuk tim dan siap dalam hal pengawasan di dua lokasi. Personel yang diturunkan siap berjaga 24 jam dengan jumlah 15 orang di masing-masing lokasi.
“Setelah arahan pak wali kota, kita akan beri waktu satu jam untuk WTS/PSK mempersiapkan barang-barang mereka yang harus dibawa pulang. Tentu kami akan lakukan pengawasan dengan data yang kami pegang agar tidak kecolongan,” tutup Efran. (Kominfopgk/SHL)